YOGYAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sah meluncurkan poin dasar atau core valeus dan employer branding Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jokowi bahkan mengingatkan supaya semua ASN tidak meminta dilayani dan bergaya seperti kolonial.
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa tiap-tiap ASN mau di tingkat sentra ataupun daerah seharusnya memiliki orientasi yang sama yakni memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
BACA JUGA:
-
| BERITA
Pesan Menohok Presiden Jokowi: ASN Bukan Pejabat yang Justru Minta Dilayani
27 Juli 2021, 10:56
Jangan Bergaya seperti Pejabat Zaman Kolonial
"ASN bukan justru pejabat yang minta dilayani, yang bergaya seperti pejabat zaman kolonial dulu, itu tidak boleh lagi. Bukan zamannya lagi. Setiap ASN harus mempunyai jiwa untuk melayani untuk membantu masyarakat," tuturnya dalam peluncuran core values dan employer branding ASN secara virtual, Selasa, 27 Juli.
Lebih lanjut, Jokowi menilai sah-sah saja setiap daerah memiliki semboyan dan slogan masing-masing selama sesuai dengan nilai pancasila. Menurut dia, berbagai semboyan ini memperkaya keragaman.
"Variasi semboyan antar daerah itu baik-baik saja setiap daerah mempunyai kekhasan masing-masing, bahkan banyak daerah semboyannya menggunakan bahasa daerah. Kekhasan daerah itu memperkaya keberagaman kita asalkan sesuai dengan Pancasila dan nilai-nilai universal," ujarnya.
Namun, Jokowi mengingatkan agar seluruh ASN juga mempunyai nilai dasar yang sama. ASN di pusat maupun di daerah harus mempunyai rujukan yang sama.
"Pada kesempatan ini saya tegaskan bahwa setiap aparatur sipil negara di mana pun bertugas seharusnya memegang nilai-nilai dasar yang sama, mempunyai semboyan yang sama," katanya.
"ASN yang berprofesi sebagai dosen, guru, jaksa, dokter, perawat, analisis kebijakan, administratur, juga petugas Satpol PP seharusnya mempunyai nilai dasar yang sama. Bahkan pegawai BUMN, pegawai-pegawai lain juga sebaiknya proposisi, nilai rujukan sama," sambungnya.
Artikel ini telah tayang di VOI dengan Judul: Jokowi: ASN Jangan Bergaya seperti Pejabat Zaman Kolonial, saatnya merevolusi pemberitaan!
