YOGYAKARTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut perekonomian di derah ini mulai bergerak positif ditandai dengan peningkatan laju inflasi pada Agustus 2021.
"Kenaikan inflasi di tengah masa pandemi yang relatif terjaga ini menjadi indikasi positif bagi perekonomian DIY yang terus menunjukkan peningkatan," kata Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia DIY Miyono dalam keterangannya di Yogyakarta, Kamis.
BACA JUGA:
Perekonomian DIY Bergerak Positif
Menurut Miyono, perbaikan perekonomian di DIY juga dipengaruhi semakin membaiknya aspek kesehatan setelah PPKM diberlakukan. "Konsumsi masyarakat yang cenderung meningkat sehingga pada Agustus 2021 mengalami peningkatan inflasi," kata dia.
Miyono menyebutkan secara bulanan, rata-rata harga di DIY tercatat naik 0,04 persen (month to month/mtm) dan secara tahunan 1,78 persen (year on year/yoy). Dengan demikian, inflasi secara akumulasi hingga Agustus 2021 mencapai 1,05 persen (year to date/ytd) yang merupakan tertinggi kedua di Jawa setelah Provinsi Jawa Timur yang mencapai 1,33 persen.
"Kenaikan inflasi tidak terlepas dari perbaikan ekspektasi, yang berdampak pada meningkatnya permintaan masyarakat sebagaimana tercermin dari meningkatnya inflasi inti," ujar dia yang dikutip VOI dari ANTARA.
Perbaikan ekspektasi itu, menurut dia, terkonfirmasi dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia yang mencatatkan kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen dari 77,3 pada Juli 2021 menjadi 90,7 pada Agustus 2021.
Ekspektasi pemulihan ekonomi dan potensi dibukanya pembelajaran tatap muka baik untuk sekolah dasar maupun sekolah menengah dalam waktu dekat, kata dia, juga turut mendorong inflasi di sektor pendidikan. Miyono menuturkan untuk menjaga inflasi agar berada pada levelnya, TPID DIY terus berupaya menjaga stabilitas pasokan dan permintaan sehingga harga kebutuhan pokok tetap terjaga.
Dari sisi kelancaran pasokan, TPID DIY terus menjaga agar kelancaran arus barang tidak terganggu selama masa PPKM.
Sementara untuk menjaga stabilitas harga produk khususnya di tingkat petani, lanjut dia, TPID DIY berkomitmen meningkatkan serapan pada komoditas hortikultura (cabai dan bawang merah) yang saat ini sedang mengalami panen raya, yang di antaranya dilakukan melalui perdagangan kerja sama antardaerah hingga upaya menyerap langsung dari petani. Melihat perkembangan terkini dan berbagai upaya stabilisasi yang dilakukan TPID, Bank Indonesia meyakini capaian inflasi DIY dalam empat bulan ke depan hingga akhir 2021 masih berada pada batas bawah dari target sasaran yang ditetapkan yakni 3±1 persen (yoy).
"Dengan demikian pertumbuhan riil ekonomi DIY pada 2021 diperkirakan tetap terjaga positif," ujar dia.
Miyono mengatakan kasus penyebaran COVID-19 di DIY diperkirakan telah melewati puncak gelombang kedua dan apabila tren positif itu terus berlanjut, serta tingkat kematian dan kesehatan masyarakat membaik diperkirakan dalam waktu dekat DIY akan lepas dari PPKM Level 4.