YOGYAKARTA - Saat ini pemerintah dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional berkomitmen untuk mensupport perkembangan ekonomi syariah. Hal tersebut mengingat negara kita adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki masa depan yang cerah dalam ekonomi syariah.
Indonesia menduduki posisi ke-6 terbesar industri halal pada tahun 2020 dan menduduki urutan ke-7 sempurna aset keuangan syariah terbesar didunia dengan poin 99 miliar dolar AS pada tahun 2019. Dengan posisi strategis itu, Indonesia mempunyai potensi yang besar dalam pengembangan ekonomi syariah lewat pemberdayaan kemandirian pesantren, pembangunan industri halal, kerja sama perdagangan produk halal, dan harmonisasi standar dan akreditasi halal global.
BACA JUGA:
Tunjang Kemandirian dan Gerakkan Ekonomi Kerakyatan
Program Pesantrenpreneur menjadi upaya yang dijalankan untuk membangun kemandirian ekonomi pesantren dan peningkatan keterampilan santri. Seorang santri dalam generasi dikala ini haruslah mempunyai jiwa kewirausahaan, mempunyai keterampilan atau skill tertentu yang diperlukan masyarakat, mahir dan bisa memanfaatkan kesempatan, memanfaatkan jaringan untuk berkolaborasi, dan sanggup menerapkan teknologi.
"Selain itu, Program Pesantrenpreneur juga diharapkan dapat mendorong tumbuhnya kemandirian ekonomi pondok pesantren dan juga sebagai penggerak ekonomi masyarakat sekitar lingkungan pesantren," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada acara Launching Bulan Pemuda dan Kick-Off Pesantrenpreneur 2021 yang dilakukan secara langsung di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Selasa 28 September.
Sebagai institusi yang berasal dari masyarakat dan berada di tengah-tengah masyarakat, keberadaan pesantren selain memberikan pendidikan keislaman, pesantren juga harus menjadi institusi yang dapat memberdayakan masyarakat, terutama di bidang ekonomi.
Baca selengkapnya di: Menko Airlangga Sebut Program Pesantrenpreneur Dorong Kemandirian dan Gerakkan Ekonomi Kerakyatan