Warta Yogyakarta: Polisi Menangkap Pelaku Perusakan Bus Arema FC Di Yogyakarta
Bus tim Arema FC yang dirusak sekelompok orang di halaman Hotel New Saphir, Gondokusuman, Kota Yogyakarta

Bagikan:

YOGYAKARTA - Salah seorang pelaku perusakan satu unit bus tim Arema FC yang diparkir di halaman Hotel New Saphir, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Rabu (20/10) malam diketahui adalah YS yang telah diamankan Polisi.

Kapolsek Gondokusuman, Kompol Surahman di kantornya, Kamis, mengatakan pelaku berinisial YS (15) melakukan perusakan bus tim Arema FC bersama sekelompok orang yang ditengarai oknum suporter Persebaya.

Menangkap Pelaku Perusakan Bus Arema FC Di Yogyakarta

"Untuk pelaku yang kami amankan baru satu berinisial YS," ujar Surahman.

Polisi, kata dia, masih melakukan pendalaman untuk memburu pelaku lainnya. Pelaku perusakan diperkirakan sebanyak 10 orang termasuk YS yang merupakan warga Sidoarjo, Jawa Timur.

"Identitas yang sudah kami gali, untuk sementara kami dapatkan lima orang yang dikenali pelaku YS," kata dia.

Ia menjelaskan peristiwa perusakan bus terjadi kurang lebih pukul 22.45 WIB. Berdasarkan keterangan YS, kata dia, mereka sebelumnya berjalan kaki dari arah timur Jalan Laksda Adisutjipto dengan tujuan ke Malioboro, Kota Yogyakarta. Dalam perjalanan, mereka kemudian melihat bus Arema FC yang terparkir.

"Melintas Hotel (New) Saphir, terlihat ada bus Arema, akhirnya melakukan penyerangan," kata dia.

Akibat penyerangan itu, bus yang dalam kondisi kosong mengalami kerusakan pada kaca depan, samping atas, dan spion. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah benda yang diduga dipakai dalam aksi perusakan, antara lain jumper warna hitam milik pelaku, batako, tongkat besi, pecahan kaca bus, dan bendera Persebaya Xtreme.

Dia mengatakan menentukan pelaku yang masih di bawah usia, pemeriksaan lebih jauh kepada YS akan dijalankan dengan pendampingan orang tua, Dinas Sosial, dan institusi bantuan peraturan, terutama perlindungan Si buah hati.

Tetapi, kata Surahman, pelaku konsisten dijerat dengan Pasal 170 dan Pasal 406 KUHP dengan ancaman pidana di atas lima tahun penjara.

"Masih kami dalami untuk pelaku yang lainnya," kata dia yang dikutip VOI dari ANTARA.