Warta DIY: Yogyakarta Berencana Simulasikan Sistem Satu Pintu Atur Arus Bus Pariwisata
Dokumentasi - Suasana di seputar Tugu yang menjadi ikon Yogyakarta

Bagikan:

YOGYAKARTA - Guna mengatur arus masuk bus pariwisata sebagai antisipasi banyaknya bus pariwisata yang mencoba masuk ke kota Yogyakarta, khususnya saat akhir pekan, meski pariwisata belum sepenuhnya dibuka, rencananya pemerintah daerah akan lakukan simulasi one gate system.

"Karena kondisinya sudah seperti ini, banyak bus pariwisata yang mencoba masuk ke Yogyakarta, maka mau tidak mau kami harus mulai bicara mengenai implementasi one gate system," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.

Simulasikan Sistem Satu Pintu Atur Arus Bus Pariwisata

Menurutnya, jumlah bis pariwisata yang mencoba masuk ke Kota Yogyakarta pada akhir minggu menempuh lebih dari 100 bis, malahan dapat menempuh 140 armada pada Pekan.

Bis pariwisata itu kemudian parkir di sebagian ruas jalan yang berada di tempat perbatasan antara Kota Yogyakarta dengan kabupaten di sekitarnya.

Wisatawan kemudian masuk ke Kota Yogyakarta menggunakan taksi online.

"Ada juga yang masuk ke tempat oleh-oleh yang memiliki parkir luas. Tetapi jumlahnya tidak banyak," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Heroe menambahkan, tujuan utama wisatawan adalah kawasan Malioboro. Pada akhir pekan lalu, kondisi Malioboro hingga kawasan Titik Nol Kilometer cukup padat dengan wisatawan.

"Oleh karena kondisinya sudah seperti ini, maka perlu diatur arus masuknya. Seluruh bus pariwisata wajib masuk ke Terminal Giwangan untuk melakukan pemeriksaan dan memastikan seluruh wisatawan sudah divaksin," katanya.

Bus pariwisata kemudian didistribusikan ke beberapa tempat khusus parkir (TKP) yang ada di Kota Yogyakarta sehingga jumlah bus dan wisatawan yang masuk dapat dikendalikan dan ada pembatasan. Ia memastikan konsep one gate system sudah matang dan siap diimplementasikan.

"Saat diterapkan, maka TKP yang sampai saat ini masih tutup, akan kembali dioperasionalkan untuk menerima bus pariwisata," katanya.

Sejumlah TKP di seputar Kawasan Malioboro Yogyakarta yang sampai saat ini masih tutup di antaranya, TKP Abu Bakar Ali, Senopati, dan Ngabean.

Penataan arus masuk wisatawan, lanjut dia, penting bagi Kota Yogyakarta dalam mengendalikan kasus COVID-19 yang saat ini sudah menunjukkan kecenderungan semakin turun.