Warta Yogyakarta: Pengunjung Taman Pintar Yogyakarta Menunjukkan Tren Kenaikan
Dokumentasi - Suasana playground Taman Pintar Yogyakarta

Bagikan:

YOGYAKARTA - Jumlah pengunjung objek wisata edukasi Taman Pintar Yogyakarta menunjukkan kecenderungan peningkatan sjak diizinkan untuk dibuka kembali pada 20 Oktober 2021. Hanya saja belum mampu menyamai jumlah pengunjung sebelum pandemi.

“Saat ini, rerata kunjungan pada saat weekdays tercatat sekitar 500 orang per hari dan meningkat menjadi 1.500 pengunjung saat akhir pekan,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Taman Budaya Retno Yuliani di Yogyakarta, Kamis.

Menunjukkan Tren Kenaikan

Berdasarkan ia, jumlah pengunjung itu telah menonjolkan statistik peningkatan tapi belum sanggup menempuh rerata kunjungan seperti sebelum terjadi pandemi yakni 3.000 pelancong dikala weekdays dan sekitar 10.000-12.000 pelancong ketika weekend.

Dikala ini bahkan, lanjut Retno, UPT Taman Tradisi selaku pengelola Taman Pintar pun masih menggunakan pengendalian jumlah kunjungan yakni optimalnya 75 persen dari kapasitas dalam satu waktu tertentu.

Tiap pengunjung juga dipinta memindai QR Code yang terhubung dengan aplikasi PeduliLindungi di pintu masuk.

“Sebagian besar pengunjung masih didominasi pengunjung keluarga. Jadi jika ada anak berusia di bawah 12 tahun yang ikut, maka orang tua atau pendampingnya wajib menunjukkan sertifikat vaksinasi di PeduliLindungi,” katanya.

Pengunjung pun, lanjut dia, rata-rata berasal dari DIY dan beberapa kota atau kabupaten di wilayah Jawa Tengah. Guna memastikan tidak ada kerumunan, UPT Taman Budaya juga menempatkan petugas di beberapa titik, terutama di wahana dalam ruangan.

“Jika ada sedikit kerumunan, maka pengunjung akan diminta segera bergerak ke wahana berikutnya,” katanya.

Di pintu masuk, lanjut dia, petugas keamanan juga diminta untuk memastikan setiap pengunjung yang akan masuk sudah memindai QR Code PeduliLindungi dan ikut memastikan tidak ada kerumunan di area playground.

“Hampir semua wahana sudah kami buka termasuk bioskop 4 dimensi. Wahana yang belum dibuka adalah air menari di area playground dan gedung PAUD karena memang tidak memungkinkan untuk dibuka di masa pandemi,” katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Ia berharap, berbagai aturan terkait protokol kesehatan yang sudah diterapkan tersebut mampu mendukung upaya wisata sehat yang diupayakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.