Protes Latihan Militer dengan Amerika Serikat dan China Minta Indonesia Setop Pengeboran Lepas Pantai
Ilustrasi anjungan pengeboran minyak lepas pantai. (Wikimedia Commons Erik Christensen)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Permintaan penghentian pengeboran minyak dan gas alam, di wilayah maritim yang dianggap kedua negara sebagai milik mereka selama kebuntuan selama berbulan-bulan di Laut China Selatan awal tahun ini seperti yang dikatakan China kepada Indonesia. empat orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters.

Permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang sebelumnya belum pernah dilaporkan, meningkatkan ketegangan atas sumber daya alam antara kedua negara di wilayah strategis dan ekonomi global yang bergejolak.

China Minta Indonesia Setop Pengeboran Lepas Pantai

Satu surat dari diplomat China kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia dengan jelas mengatakan kepada Indonesia, untuk menghentikan pengeboran di rig lepas pantai sementara karena itu terjadi di wilayah China, menurut Muhammad Farhan, anggota Komisi I DPR RI yang diberi pengarahan tentang surat itu.

"Jawaban kami sangat tegas, bahwa kami tidak akan menghentikan pengeboran karena itu adalah hak kedaulatan kami," kata Farhan kepada Reuters seperti dikutip 2 Desember.

Sementara, seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan: "Setiap komunikasi diplomatik antar negara bersifat pribadi dan isinya tidak dapat dibagikan." Dia menolak berkomentar lebih lanjut. Adapun Kedutaan China di ibu kota Indonesia Jakarta tidak menanggapi permintaan komentar.

Tiga orang lainnya, yang mengaku telah diberi pengarahan tentang masalah tersebut, membenarkan adanya surat tersebut. Dua dari orang-orang itu mengatakan China berulang kali menuntut agar Indonesia menghentikan pengeboran.

Indonesia mengatakan ujung selatan Laut Cina Selatan adalah zona ekonomi eksklusifnya (ZEE), di bawah Konvensi PBB tentang Hukum Laut dan menamakan wilayah itu sebagai Laut Natuna Utara pada 2017.

China keberatan dengan perubahan nama tersebut dan bersikeras jalur air tersebut berada dalam klaim teritorialnya yang luas di Laut China Selatan yang ditandai dengan "sembilan garis putus-putus" berbentuk U, sebuah batas yang ditemukan tidak memiliki dasar hukum oleh Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag, Belanda pada tahun 2016.

"(Surat itu) sedikit mengancam karena itu adalah upaya pertama diplomat China untuk mendorong agenda sembilan garis putus-putus mereka terhadap hak-hak kami di bawah Hukum Laut," ujar Farhan kepada Reuters.

China adalah mitra dagang terbesar Indonesia dan sumber investasi terbesar kedua, menjadikannya bagian penting dari ambisi Indonesia untuk menjadi ekonomi papan atas.

Para pemimpin Indonesia tetap diam tentang masalah ini untuk menghindari konflik atau pertengkaran diplomatik dengan China, kata Farhan dan dua orang lainnya yang berbicara kepada Reuters.

Kecuali itu, Farhan mengatakan, dalam surat terpisah, China juga mengkritik latihan militer Garuda Shield yang beberapa besar berbasis darat pada Agustus, yang berjalan selama kebuntuan.

Latihan itu, yang melibatkan 4.500 tentara dari Amerika Serikat dan Indonesia, sudah menjadi aktivitas rutin semenjak 2009. Ini merupakan protes pertama China kepada mereka, ujar Farhan.

"Dalam surat resmi mereka, pemerintah China mengungkapkan keprihatinan mereka tentang stabilitas keamanan di daerah itu," tandasnya.

Dalam beberapa hari setelah rig semi-submersible Noble Clyde Boudreaux tiba di Blok Tuna di Laut Natuna untuk mengebor dua sumur appraisal pada 30 Juni, sebuah kapal Penjaga Pantai China berada di lokasi, menurut data pergerakan kapal. Itu segera bergabung dengan kapal Penjaga Pantai Indonesia.

Bacaselengkapnya di: China Minta Indonesia Setop Pengeboran Lepas Pantai dan Protes Latihan Militer dengan Amerika Serikat