Berita Kulon Progo: Gugus Tugas Kulon Progo Mencegah Omicron Melalui Bandara
Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana. (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Upaya pencegahan penyebaran varian Omicron melalui Bandara Internasional Yogyakarta, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta yang berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura I

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Rabu, mengatakan gugus tugas akan lebih memperketat pengawasan pada sektor perhubungan, khususnya di Bandara Internasional Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) karena bandara ini salah satu pintu masuk bagi pendatang berbagai daerah dan luar negeri.

Upaya Mencegah Omicron Melalui Bandara

"Varian COVID-19 baru ini, kami memang sedikit khawatir, sehingga kami perlu dan harus memperketat pendatang yang berasal dari luar daerah karena dikhawatirkan dapat membawa virus jenis ini. Terlebih pada musim libur Natal dan Tahun Baru 2022 nanti," katanya.

Selain itu, katanya, gugus tugas akan memperketat pengawasan pada sektor wisata. Pasalnya beberapa obyek wisata di wilayah tersebut diprediksi didatangi orang dari berbagai daerah.

"Objek-objek wisata di Kulon Progo kami prediksi bakal dipenuhi oleh wisatawan dari berbagai daerah pada musim libur Natal dan Tahun Baru nanti," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Ia mengimbau masyarakat tidak terlalu bereuforia dan cukup di rumah pada libur Natal dan Tahun Baru 2021, meski objek wisata tetap dibuka. Hal ini untuk mencegah penularan varian baru dan penyebaran COVID-19 di Kulon Progo.

"Kami imbau masyarakat untuk tidak terlalu bereuforia saat libur nataru (Natal dan Tahun Baru) nanti, guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus COVID-19," katanya.

Terkait dengan perkembangan kasus COVID-19 di Kulon Progo, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati menyampaikan hingga saat ini, total konfirmasi positif di wilayah itu mencapai 22.239 kasus. Dari jumlah tersebut 21.765 kasus di antaranya dinyatakan selesai isolasi, 36 kasus masih menjalani isolasi, dan 348 kasus meninggal.

"Kami imbau kepada masyarakat agar tetap patuh terhadap upaya pencegahan virus sehingga harapannya kasus tidak terus bertambah," katanya.