YOGYAKARTA - Dalam waktu dekat pekerjaan fisik revitalisasi pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta yang berlangsung sejak Agustus sudah mencapai 80 persen dan diharapkan dapat segera diselesaikan.
"Pekerjaan lebih cepat dari tata kala. Mudah-mudahan bisa terus berjalan lancar sehingga bisa lebih cepat diselesaikan," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Hari Setya Wacana di Yogyakarta, Jumat.
BACA JUGA:
Revitalisasi Pedestrian Sudirman Yogyakarta Mencapai 80 Persen
Sesuai kontrak dengan pemenang lelang, pekerjaan revitalisasi pedestrian tersebut harus dapat diselesaikan dalam waktu 150 hari kerja atau maksimal hingga akhir Desember.
“Mudah-mudahan dalam dua pekan ke depan sudah bisa diselesaikan sepenuhnya,” katanya.
Pekerjaan revitalisasi pedestrian tahap terakhir untuk ruas Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta tersebut kini memasuki pekerjaan penataan taman di sepanjang trotoar.
Taman di trotoar sisi utara sudah hampir seluruhnya dapat diselesaikan dan saat ini difokuskan untuk melakukan penataan taman di trotoar sisi selatan.
Upaya percepatan pekerjaan revitalisasi ditujukan agar gangguan lalu lintas di ruas jalan utama tersebut tidak berlangsung lebih lama terutama saat jam sibuk.
Saat ini, di beberapa titik masih terdapat material bangunan maupun sisa pekerjaan yang berada di tepi jalan sehingga berpotensi mengganggu lalu lintas.
Selama pekerjaan berlangsung, tidak dilakukan penutupan di ruas Jalan Sudirman dari simpang Galeria hingga simpang Gramedia.
Anggaran yang digunakan untuk revitalisasi tahap tiga pedestrian Jalan Sudirman tersebut tetap berasal dari dana keistimewaan. Tahun ini dialokasikan sebesar Rp20 miliar.
Selain menata pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman, juga dilakukan pekerjaan pelengkap yaitu menata pedestrian di Jalan Wahidin Sudiro Husodo dan di Jalan Sam Ratulangi.
Pekerjaan tersebut ditujukan untuk mendukung penataan pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di sepanjang trotoar Jalan Jenderal Sudirman. Di sepanjang pedestrian yang sudah ditata, tidak lagi diperbolehkan digunakan untuk berjualan pedagang kaki lima (PKL).
Pekerjaan tahap pertama sudah dimulai sejak 2019 yaitu dari simpang Gramedia hingga Jembatan Gondolayu dilanjutkan pada 2020 dengan penataan hingga Tugu Yogyakarta.
“Meski dilakukan bertahap, namun konsep penataan pedestrian di ruas Jalan Jenderal Sudirman ini tetap sama. Begitu pula dengan material yang digunakan juga sama dan selaras,” katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.