Berita Sleman: Pemkab Terus Memperbaiki Jaringan Pipa Air Terdampak Banjir Lahar Merapi
Pemkab Sleman terus berupaya melakukan perbaikan pipa saluran air bersih yang rusak akibat terdampak banjir lahar dingin Merapi. ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Jaringan pipa air bersih di sekitar Kali Boyong dan Kali Kuning rusak dan putus akibat diterjang banjir lahar dingin akibat hujan dari puncak Gunung Merapi pekan lalu. Karena itu Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus berupaya memperbaikinya.

"Langkah perbaikan ini salah satunya juga mempertimbangkan potensi adanya banjir lahar susulan," kata Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Rabu.

Terus Memperbaiki Jaringan Pipa Air

Menurut dia, upaya perbaikan sudah dimulai satu hari setelah kejadian banjir lahar pada Rabu (1/12). Upaya perbaikan pipa air bersih tersebut dilakukan bersama antara pemerintah dengan masyarakat sekitar.

"Langkah cepat yang diambil tentu memperbaiki jaringan pipa yang rusak dan yang masih selamat. Kalau yang rusak tentu, agar air dapat kembali mengalir meski belum maksimal," katanya.

Selain memperbaiki pipa, upaya perbaikan lain yang sedang dikebut adalah pengamanan sumber mata air. Salah satunya dengan membuat bronjong atau tanggul untuk menahan sumber mata air dari terjangan banjir lahar.

Seperti yang dilakukan di Sendang Wadon dan Lanang di Kali Kuning, Umbulharjo, sebuah ekskavator sudah diturunkan ke lokasi.

"Kami menurunkan alat berat untuk membantu proses pembuatan bronjong. Tujuannya mengamankan mata air dan pipa yang masih ada. Pipa yang masih ada kemarin juga ditata dan dipindah ke tempat yang lebih tinggi agar aman," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Kustini mengatakan kebutuhan air bersih, karena masyarakat yang belum bisa mengakses air dari lereng Gunung Merapi, juga masih jadi perhatian.

Hingga Rabu ini, distribusi air bersih yang disalurkan ke masyarakat mencapai lebih dari 100 ribu liter air. Distribusi air bersih akan tetap dilakukan hingga air dari lereng Merapi dapat kembali mengalir ke rumah-rumah warga.

"Sampai jaringan pipanya normal. Karena saat ini masih ada yang sudah bisa (mengalir), ada yang belum. Tentu akan kami pantau terus laporan dari pemerintah setempat berkaitan dengan distribusi air bersih," katanya.