Berita Gunung Kidul: Disdikpora Gunung Kidul Mengizinkan Sekolah Melaksanakan PTM Penuh
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Gunung Kidul pada masa pandemi COVID-19. (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengizinkan sekolah yang masuk zona hijau melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas siswa secara penuh.

Sekretaris Disdikpora Gunung Kidul Winarno di Gunung Kidul, Senin, mengatakan mayoritas proses pembelajaran di sekolah sudah mulai berjalan secara penuh, baik jumlah kapasitas murid maupun durasi waktu belajar yang maksimal enam jam.

"Mulai hari ini, pembelajaran tatap muka secara penuh sudah dimulai. Hal ini mengingat hampir 100 persen kecamatan di Gunung Kidul sudah masuk zona hijau penyebaran COVID-19, dan anak-anak sudah divaksin COVID-19," katanya.

Mengizinkan Sekolah Melaksanakan PTM Penuh

Dia menjelaskan untuk mendukung pembelajaran secara penuh, proses vaksinasi anak-anak usia 6-11 tahun akan digencarkan. Hasil koordinasi dengan Dinas Kesehatan, ada sekitar 56.856 anak yang menjadi sasaran vaksinasi.

"Belum semua divaksin dan kami akan terus berupaya memperlancar program vaksinasi anak untuk mendukung pembelajaran tatap muka di sekolah,” kata dia seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Kepala SMP Negeri 3 Semanu Hariyanto mengatakan ada perubahan program pembelajaran tatap muka di sekolah di semester ganjil.

Mulai hari ini, katanya, pembelajaran tatap muka dengan kapasitas 50 persen dan jam pembelajaran tidak lebih dari tiga jam, sekarang kapasitas siswa ditambah menjadi 100 persen masuk ke sekolah dan enam jam pelajaran.

Pembelajaran tatap muka secara penuh ini, tertuang dalam Surat Edaran Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Nomor 443/5147/UM tentang Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Pada Lingkungan Satuan Pendidikan di Gunung Kidul.

"Pelaksanaan tatap muka secara penuh juga mengacu pada proses vaksinasi di sekolah. Mayoritas siswa maupun tenaga mendidik di SMP Negeri Semanu sudah menjalani suntikan vaksinasi COVID-19. Tinggal beberapa murid saja dan jumlahnya tidak banyak,” katanya.