Berita DIY: Yogyakarta Fokus Menuntaskan Vaksinasi Anak Baru Lanjutkan Booster
Arsip Foto - Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 pada anak dan pelajar di Kota Yogyakarta. (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Untuk menuntaskan vaksinasi dosis pertama bagi anak usia 6-11 tahun, baru kemudian fokus untuk melakukan vaksinasi booster ke kelompok sasaran diprioritaskan oleh Kota Yogyakarta

“Kami akan selesaikan dulu vaksinasi anak usia 6-11 tahun, pemberian dosis pertama. Kami fokus ini dulu baru kemudian vaksinasi booster,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani di Yogyakarta, Rabu.

Sedangkan untuk pelaksanaan vaksinasi booster secara mandiri, Emma menyebut jika Pemerintah Kota Yogyakarta juga masih menunggu ketentuan resmi dari pemerintah pusat.

Fokus Menuntaskan Vaksinasi Anak

Sebelumnya, Pemerintah DIY menyebut vaksinasi booster akan dilakukan untuk tenaga kependidikan menggunakan vaksin yang mendekati masa kedaluwarsa.

Tenaga kependidikan dinilai menjadi kelompok masyarakat yang perlu segera mendapatkan vaksinasi booster untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka.

Sementara itu, Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menyebut jika Yogyakarta siap melaksanakan vaksinasi booster.

“Tinggal menunggu kebijakan saja. Kami siap selama diizinkan dan ada ketentuan mengenai jenis vaksin yang digunakan,” katanya.

Namun demikian, lanjut Heroe, untuk saat ini Kota Yogyakarta masih fokus menyelesaikan vaksinasi dosis pertama untuk anak usia 6-11 tahun.

“Anak-anak yang belum mendapat vaksinasi akan lebih diutamakan. Tujuan kami adalah memaksimalkan cakupan vaksinasi. Jadi, jika ada yang belum divaksinasi, harus diutamakan untuk divaksinasi. Dalam hal ini adalah anak-anak usia 6-11 tahun,” katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Saat ini pemberian vaksinasi booster di Kota Yogyakarta sudah dilaksanakan untuk tenaga kesehatan dan juga relawan yang terlibat langsung dalam penanganan COVID-19.

“Jika ada kebijakan untuk masuk ke tenaga kependidikan, kami siap melaksanakannya. Mungkin di Kota Yogyakarta juga perlu ada tambahan untuk pekerja pelayan publik,” katanya.