Berita Yogyakarta: Pemkot Yogyakarta Pertahankan Struktur APBD 2022 Responsif Pandemi
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwad (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan struktur APBD 2022 tetap disusun untuk responsif menghadapi dinamika yang terjadi saat pandemi termasuk mengantisipasi gelombang tiga COVID-19 akibat varian Omicron.

"Struktur APBD Kota Yogyakarta sudah disusun untuk responsif menghadapi berbagai perubahan cepat saat pandemi. Sama seperti tahun lalu. Tujuannya agar berbagai langkah yang dibutuhkan untuk penanganan pandemi bisa dilakukan lebih cepat," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Kamis.

Salah satu dinamika penanganan pandemi yang dihadapi saat ini, lanjut Heroe, disebabkan tren pertumbuhan kasus COVID-19 yang mengalami peningkatan sehingga dibutuhkan berbagai langkah cepat untuk mengantisipasi potensi penularan yang meluas.

Pertahankan Struktur APBD 2022 Responsif Pandemi

"Misalnya menguatkan protokol kesehatan dan menguatkan pelaksanaan PPKM di wilayah terbawah," kata Heroe seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Langkah untuk refocusing anggaran guna memenuhi kebutuhan penanganan pandemi, lanjut Heroe, bisa kembali dilakukan apabila pertumbuhan kasus semakin cepat.

"Kalau memang pertumbuhan kasus memang cukup tinggi dan dibutuhkan dukungan anggaran untuk penanganannya, baru  dilakukan refocusing anggaran," katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudiyatmoko juga memastikan  struktur APBD 2022 Kota Yogyakarta sudah disusun untuk bisa responsif menghadapi dinamika pandemi.

"Sejak proses pembahasan anggaran, sudah ada kesepakatan antara eksekutif dan legislatif untuk alokasi anggaran tidak terduga yang bisa digunakan untuk penanganan pandemi," katanya.

Pada tahun ini, alokasi anggaran tidak terduga ditetapkan Rp57 miliar atau lebih tinggi dibanding tahun lalu. Namun, anggaran baru bisa dicairkan apabila Pemerintah Kota Yogyakarta menetapkan status tanggap darurat.

"Meskipun sudah ada anggaran yang disiapkan, tetapi kami tetap berharap pertumbuhan kasus tetap bisa dikendalikan. Jangan sampai terjadi lonjakan kasus yang signifikan," katanya.

Pada Kamis (3/2) di Kota Yogyakarta terdapat tambahan 60 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dengan dua pasien sembuh atau selesai isolasi dan tidak ada pasien meninggal dunia. Dengan demikian, total kasus aktif di Yogyakarta mencapai 170 kasus.