Berita Yogyakarta: Pemkot Jalankan Empat Program Padat Karya Tahun 2022
Ilustrasi - Warga Kelurahan Pandeyan Yogyakarta sedang mengerjakan perbaikan jalan lingkungan menggunakan "conblock" dalam program padat karya tahun 2022. ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta menjalankan empat program padat karya sepanjang 2022, dengan dua program di antaranya sudah dapat dituntaskan dan sisanya akan dilaksanakan mulai pertengahan Agustus hingga akhir tahun.

"Satu program padat karya didanai dengan APBD Kota Yogyakarta dan sisanya didanai oleh dana keistimewaan dari DIY," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Maryustion Tonang di Yogyakarta, DIY, Selasa.

Program padat karya yang didanai dengan APBD Kota Yogyakarta dilaksanakan di Kelurahan Pandeyan, yaitu membangun jalan lingkungan menggunakan conblock dilengkapi dengan sumur peresapan air hujan seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Jalankan Empat Program Padat Karya Tahun 2022

Program dengan alokasi anggaran sekitar Rp280 juta tersebut dimulai pada 20 Juni dan saat ini sudah dapat diselesaikan.

Sedangkan tiga program padat karya yang didanai menggunakan dana keistimewaan berlokasi di Kelurahan Kotabaru, Bausasran, dan Gedongkiwo.

Pekerjaan di Gedongkiwo sudah dapat diselesaikan, sedangkan pekerjaan di Kotabaru akan dimulai pada pertengahan Agustus dilanjutkan dengan pekerjaan di Bausasran.

"Jenis pekerjaan yang dilakukan di antaranya, normalisasi sungai dan revitalisasi jalan lingkungan. Biasanya, pekerjaan yang dilakukan membutuhkan banyak dukungan sumber daya manusia dan relatif sederhana," katanya.

Menurut Maryustion, program padat karya merupakan bagian dari pengembangan tenaga kerja dengan memberdayakan warga lokal untuk membangun fasilitas umum atau infrastruktur sederhana yang tidak membutuhkan teknologi tinggi.

Meskipun dikerjakan tanpa dukungan teknologi tinggi, namun Maryustion meyakini jika kualitas hasil pekerjaan dari program padat karya tetap terjaga.

"Karena yang mengerjakan adalah warga sekitar, maka mereka tentunya bekerja hati-hati dan menjaga kualitas karena merekalah yang nanti akan memanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.

Program padat karya tersebut, lanjut dia, juga membantu memulihkan perekonomian masyarakat akibat pandemi COVID-19. “Karena mungkin saja warga yang dilibatkan kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Dengan mengikuti padat karya, mereka akan mendapat tambahan penghasilan,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta Aman Yuriadijaya mengatakan, program padat karya menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memberikan ruang kepada masyarakat guna meningkatkan pendapatan di masa pandemi COVID-19.

"Pembangunan infrastruktur ini adalah bagian dari proses untuk menanggulangi pengangguran dan masyarakat pun sangat antusias untuk terlibat dalam program ini," katanya yang mengingatkan masyarakat untuk menjaga infrastruktur yang sudah dibangun.

Sementara itu, Ketua RW 7 Kelurahan Pandeyan Subardi mengatakan, masyarakat mengajukan proposal ke Pemerintah Kota Yogyakarta untuk perbaikan jalan lingkungan sejak 2021 karena kondisi sudah rusak dan banyak warga yang kehilangan pendapatan akibat pandemi COVID-19.

"Proposal disetujui dan akhirnya kami menjalankan program padat karya untuk perbaikan jalan conblock di Gang Perintis dan Gang Bhineka. Jalan sudah dilengkapi dengan sumur resapan," katanya.

Menurut dia, masyarakat sangat antusias mengikuti program tersebut karena mendapat tambahan penghasilan sehingga perekonomian keluarga kembali berputar.

"Saat pandemi, banyak warga yang semula menggantungkan hidupnya pada usaha dengan konsumen utama pelajar dan mahasiswa. Namun, saat pandemi semua dilakukan daring sehingga tidak ada mahasiswa. Akibatnya, masyarakat kehilangan pendapatan," katanya.

Subardi menambahkan, karena masih ada sisa material maka masyarakat memutuskan untuk melakukan perbaikan fasilitas umum yaitu jalan menuju pemakaman setempat.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!