Berita Yogyakarta: Pemkot Deteksi Penularan COVID-19 Dari Kontak Erat Sangat Tinggi
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta mendeteksi kasus penularan virus corona jenis baru dari kontak erat, dalam beberapa hari ini cukup tinggi, sehingga berpengaruh pada naiknya kasus aktif di kota tersebut.

“Kenaikan kasus sebagian besar disebabkan hasil penelusuran kontak erat. Jadi, ada penularan lokal,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, terjadi pergeseran penularan kasus, yaitu dari awalnya pelaku perjalanan menjadi penularan lokal di masyarakat, meskipun belum bisa disebut sebagai klaster penularan karena terjadi secara menyebar di berbagai wilayah.

Penularan COVID-19 Dari Kontak Erat Sangat Tinggi

Ia pun belum dapat memastikan penyebab penularan dari kontak erat yang cukup tinggi tersebut disebabkan varian omicron atau masih terkait virus varian lain, seperti delta.

“Penularan belum bisa dikatakan meluas di satu komunitas, seperti yang dikhawatirkan disebabkan oleh varian omicron, tetapi kami tetap mengirim sampel untuk diuji di laboratorium,” katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Meskipun terjadi peningkatan kasus, katanya, sebagian besar pasien yang terkonfirmasi positif tidak menunjukkan gejala apapun, sehingga menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Mereka tidak bergejala, tetapi mendapat hasil tes positif karena menjadi kontak erat pasien,” katanya.

Heroe mengatakan sejumlah upaya terus dilakukan untuk menekan potensi meluasnya kasus penularan di masyarakat, salah satunya mengatur kembali berbagai aktivitas sosial kemasyarakatan, hingga kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).

Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta itu mengatakan sudah meminta sejumlah organisasi perangkat daerah untuk merumuskan aturan kegiatan di masyarakat, seperti pertemuan di kampung dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya.

Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Yogyakarta, katanya, juga sudah diatur menjadi 50 persen dari kapasitas.

“Yang jelas, protokol kesehatan harus tetap dilakukan secara disiplin,” katanya.

Pada Kamis (3/2), di Kota Yogyakarta tercatat ada tambahan 60 kasus baru COVID-19, sehingga total kasus aktif di kota tersebut meningkat menjadi 170 kasus.