Berita Gunung Kidul Terkini: Ratusan Rumah di Gunung Kidul Rusak Diterjang Angin Kencang
Ratusan rumah di Kecataman Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, rusak parah akibat angin kencang pada Selasa (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat sedikitnya 527 rumah rusak ringan hingga berat akibat diterjang angin kencang yang melanda wilayah ini pada Selasa (22/2), sekitar 07.00 WIB.

Pelaksana tugas Kepala BPBD Gunung Kidul Sri Suhartanta di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan pendataan, terutama dampak kerusakan hingga nilai kerugian yang timbul akibat peristiwa ini.

Ratusan Rumah di Gunung Kidul Rusak

"Dari kejadian ini, ratusan rumah warga rusak, jaringan listrik rusak, fasilitas umum banyak yang rusak, korban luka ada enam jiwa. Kami masih melakukan pendataan dampak adanya angin kencang ini," kata Sri Suhartanta seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Ia mengatakan rapat koordinasi (rakor) akan dilaksanakan hari ini juga. Ia menyebut masalah status kebencanaan juga akan dibahas dalam rakor. Namun, keputusannya tetap menunggu hasil pendataan secara keseluruhan.

"Apakah akan ditetapkan status darurat atau tidak, nanti akan dibahas," katanya.

Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta meninjau lokasi dampak angin kencang di Kecamatan Semanu pada Selasa (22/2) siang. Pada kesempatan tersebut, pihaknya menyalurkan bantuan.

Ia mengatakan akan menggelar rapat koordinasi khusus membahas dampak dari bencana ini, terutama penanganannya ke depan.

"Kami minta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait juga siaga untuk penanganan dan bertindak cepat memberikan bantuan pangan dan kelengkapan lainnya," kata Sunaryanta.

Terkait seperti apa penanganan yang akan dilakukan, ia belum bisa menjawab secara detail. Sebab, keputusannya masih menunggu hasil pendataan dampak kerusakan yang sampai saat ini masih dilakukan.

Meski demikian, Sunaryanta menyebut tak menutup kemungkinan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) akan digunakan, khususnya untuk membantu perbaikan bangunan milik warga yang mengalami kerusakan.

"Sementara ini, kami bantu dengan logistik kebutuhan seperti makanan dan lain-lain," katanya.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!