Berita Gunung Kidul: Pemkab Gunung Kidul Alokasikan Anggaran Kebencanaan Rp48 Miliar
Ratusan rumah di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, mengalami kerusakan akibat angin kencang yang melanda wilayah ini pada Selasa (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalokasikan anggaran belanja tak terduga sebesar Rp48 miliar untuk penanganan COVID-19 dan kebencanaan lain, seperti angin kencang di wilayah Semanu yang menyebabkan ratusan rumah rusak.

Sekretaris Daerah Gunung Kidul Drajad Ruswandono di Gunung Kidul, Rabu mengatakan setiap tahun, pihaknya mengalokasikan dana cadangan yang tertuang dalam pagu belanja tak terduga (BTT) dari sebelum COVID-19 sebesar Rp2 miliar dan saat ini mencapai Rp48 miliar.

Alokasikan Anggaran Kebencanaan Rp48 Miliar

"Pada 2022 ini, kami mengalokasikan BTT sebesar Rp48 miliar, salah satunya untuk penanganan COVID-19. Kemudian, anggaran tersebut bisa juga digunakan untuk penanganan kebencanaan, seperti di Kecamatan Semanu," kata Drajad.

Menurut Drajad, BTT memang harus disediakan guna skema pembiayaan milik pemkab yang bersifat mendesak, sedangkan dari sisi program tidak tercantum dalam kegiatan yang dibiayai APBD.

"BTT hanya bisa digunakan dalam kondisi mendesak dan kebencanaan," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Gunung Kidul Sri Suhartanta mengatakan pada 2022 ini, alokasi BTT sebesar Rp48 miliar, sedangkan tahun lalu alokasinya hanya Rp43 miliar. Berdasarkan nomenklaturnya, dana cadangan ini digunakan untuk membiayai kegiatan yang tak terduga, salah satunya untuk penanganan dan penanggulangan COVID-19.

"Fokus utamanya untuk antisipasi kebutuhan anggaran penanganan COVID-19,” katanya.

Meski demikian, lanjut Sri Suhartanta, BTT juga bisa untuk pembiayaan kegiatan lain. Namun demikian, akses tidak bisa sembarangan karena sifat kegiatan harus mendesak dan darurat. Sebagai contoh, untuk penanganan kebencanaan BTT baru bisa dikeluarkan pada saat ada penetapan status tanggap darurat.

"Contohnya untuk bencana hidrometeorologi di Kecamatan Semanu, pemulihan akan menggunakan BTT. Tapi sebelumnya, kami juga sudah menetapkan status tanggap darurat,” katanya.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!