Berita Kulon Progo: PKL Area Stasiun Wates Kulon Progo Tolak Direlokasi
Komisi II DPRD Kulon Progo meninjau lapak PKL depan Stasiun Wates. (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Sebanyak 13 Pedagang Kreatif Lapangan di Kawasan Stasiun Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menolak direlokasi ke Pasar Sentolo Baru dan Pasar Bendungan karena dua lokasi tersebut masih sepi pembeli.

Salah satu Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) Utami Budi Wiharti di Kulon Progo, Jumat, mengatakan dirinya bersama PKL lainnya sudah puluhan tahun berjualan di depan Stasiun Wates sebelum stasiun direnovasi hingga menjadi megah saat ini.

Tolak Direlokasi

"Kami berjualan di sini mengandalkan pembeli di area Stasiun Wates, kalau kami direlokasi ke Pasar Sentolo Baru dan Pasar Bendungan yang masih sepi, bagaimana nasib kami," kata Utami Budi seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Ia meminta PT. Kereta Api Indonesia (KAI) selaku pemilik lahan dan Pemkab Kulon Progo sebagai pemangku kebijakan agar memberikan solusi yang konkret kepada para pedagang. Kegiatan relokasi PKL Stasiun Wates juga tidak terjadi sekali ini saja.

"Sejak beberapa tahun lalu terhitung sudah empat kali para pedagang dipindah-pindah. Mulai dari digusur dari dalam area stasiun hingga dipindahkan keluar, sampai sekarang ditawarkan pindah ke dua pasar di Kulon Progo. Harapannya kami masih diberi tempat di sekitar Stasiun Wates,” katanya.

Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Supriyanto dalam keterangan tertulisnya mengatakan relokasi para pedagang tersebut dilakukan sebagai upaya dari pihaknya untuk mempercantik area Stasiun Wates. Sebab menurutnya, stasiun di Kabupaten Kulon Progo itu kini mulai ramai penumpang. Apalagi semenjak berjalanya KA Bandara YIA yang mendongkrak jumlah penumpang sampai 1.090 orang per hari.

Dari pendataanya total ada 13 pedagang yang selama ini menempati area depan Stasiun Wates. Ia pun mengaku pihaknya sudah memberikan biaya pembongkaran kepada para pedagang. Serta membantu para PKL untuk mengangkut bekas bongkaran.

“Kegiatan sosialisasi sudah dilaksanakan semenjak Januari 2022, termasuk koordinasi dengan beberapa pihak di Kulon Progo untuk penataan lingkungan stasiun Wates,” katanya.

Menanggapi penolakan rekolasi PKL Stasiun Wates, Sekretaris Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulon Progo Rohedy Goenoeng Purwohandoko mengatakan, terkait dengan keluhan para pedagang tentang lokasi pemindahan yang sepi pembeli pihaknya sudah menyiapkan berbagai skema. Salah satunya dengan menggandeng agen biro bus dan travel supaya bisa membawa wisatawan ke Pasar Sentolo Baru. Sehingga harapannya wisatawan yang datang bisa membeli barang yang dijual para pedagang.

Ia pun menyebut bahwa untuk dua tempat relokasi yang ditawarkan juga sudah mumpuni. Di Pasar Sentolo Baru saja masih memiliki 15 kios yang belum terisi. Sementara untuk lantai dua pasar Pasar Bendungan masih sangat lenggang dan cukup untuk menampung para PKL Stasiun Wates.

“Kami berharap ada sinergi dari pedagang di Stasiun Wates untuk pemindahan sekaligus pengembangan di Pasar Sentolo Baru,” kata Rohedy.

BACA JUGA:


Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!

Terkait