Yogyakarta Menunggu Arahan Pusat Terkait Perencanaan Ubah Pandemi ke Endemi
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta menunggu arahan dan kebijakan dari pusat terkait rencana untuk mengubah status penanganan pandemi COVID-19 menjadi endemi karena untuk melaksanakannya dibutuhkan kehati-hatian.

“Mengubah status penanganan pandemi COVID-19 untuk dikelola dengan manajemen endemi tentu menjadi ranah dari pemerintah pusat. Kami tunggu saja bagaimana perkembangannya,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti di Yogyakarta, Rabu.

Yogyakarta Menunggu Arahan Pusat

Menurut dia, pemerintah daerah tentu memiliki peran besar apabila pemerintah pusat mengubah status penanganan pandemi COVID-19 dengan manajemen endemi.

Salah satunya adalah memastikan seluruh masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari dan memastikan seluruh masyarakat sudah melakukan vaksinasi, khususnya vaksinasi primer dan vaksinasi dosis penguat.

“Untuk di Kota Yogyakarta, capaian vaksinasi primer sudah sangat baik. Sekarang, kami sedang mengupayakan agar masyarakat semakin mudah mengakses vaksinasi dosis penguat,” katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Haryadi bahkan meminta warga Kota Yogyakarta menyampaikan informasi jika mengalami kesulitan mendapat vaksinasi dosis penguat. “Kami pastikan stok vaksin dalam kondisi cukup,” katanya.

Vaksinasi jemput bola juga akan dilakukan apabila ada masyarakat yang kesulitan mengakses fasilitas pelayanan kesehatan untuk menjalani vaksinasi dosis penguat. “Sudah saatnya jemput bola ke warga yang kesulitan. Tidak boleh hanya duduk menunggu warga datang ke fasilitas kesehatan untuk vaksinasi,” katanya.

Haryadi yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan COVID-19 menyebut, pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan juga perlu terus dilakukan terlebih saat ini sudah ada beberapa aktivitas yang melibatkan banyak orang.

“Meskipun sempat ada uji coba, seperti pertunjukan musik, tetapi kami tetap berhati-hati memberikan izin untuk kegiatan yang melibatkan banyak orang. Tetap harus ada pembatasan dan yang penting adalah pengawasan,” katanya.

Peningkatan pola hidup bersih dan sehat oleh seluruh masyarakat, lanjut dia, juga menjadi bagian dari strategi untuk penanganan pandemi COVID-19.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Lana Unwanah mengatakan, masyarakat yang sudah memiliki interval waktu tiga bulan sejak vaksinasi dosis dua sudah bisa mengikuti vaksinasi dosis penguat.

“In syaa Allah sudah bisa mengakses vaksinasi dosis penguat di fasilitas pelayanan kesehatan. Tentunya, akan mempercepat capaian vaksinasi booster,” katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta jumlah lansia yang mengakses vaksinasi dosis pertama tercatat 57.302 orang dan 54.687 lansia sudah menyelesaikan vaksinasi dosis lengkap. Sedangkan lansia yang sudah menjalani vaksinasi booster tercatat 25.023 orang.

Sementara itu, untuk masyarakat rentan dan umum yang sudah menjalani vaksinasi dosis pertama 315.813 orang dan dosis kedua sebanyak 302.049 orang sedangkan untuk vaksinasi dosis penguat diikuti 59.471 orang atau 35,09 persen.

Pada Rabu (2/3), di Kota Yogyakarta terdapat tambahan 507 kasus baru COVID-19 dengan 198 pasien sembuh atau selesai isolasi mandiri dan empat pasien meninggal dunia. Dengan demikian, saat ini tercatat 4.003 kasus aktif di kota tersebut.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!