Pembelajaran Daring di Yogyakarta Memiliki Potensi Diperpanjang
Ilustrasi - Sejumlah guru di SMP Negeri 9 Yogyakarta melakukan pembelajaran secara daring pada Agustus 2020. ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta mengatakan pembelajaran daring secara penuh untuk jenjang SD dan SMP di daerah itu yang dilakukan pekan ini berpotensi diperpanjang pada pekan depan karena kasus COVID-19 masih cukup tinggi.

“Kami akan evaluasi lagi bagaimana kondisi hingga Senin (7/3). Tetapi jika melihat kasus harian yang masih cukup tinggi hingga saat ini, maka bisa saja pembelajaran daring diperpanjang,” kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta Budhi Asrori di Yogyakarta, Jumat.

Pembelajaran Daring di Yogyakarta

Pembelajaran daring di Kota Yogyakarta kembali digelar secara penuh pada 1-7 Maret 2022 sebagai tindak lanjut atas tingginya kasus harian COVID-19 di Kota Yogyakarta maupun di DIY.

“Pada beberapa hari terakhir, temuan kasus aktif juga masih tinggi. Bisa 2.500 sampai 2.700 kasus per hari. Tentunya ini juga menjadi pertimbangan kami dalam evaluasi nanti,” katanya.

Pada Jumat ini, ia mengatakan sudah menandatangani surat izin isolasi mandiri untuk sekitar 20 guru dari jenjang TK, SD, hingga SMP.

“Jadi memang penularan masih ada,” katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Dengan menggelar pembelajaran secara daring, Budhi berharap, dapat membantu upaya pemerintah daerah untuk terus menekan penularan COVID-19 dan kasus semakin turun.

“Apalagi varian Omicron ini sangat mudah menular. Meskipun demikian, jika ada temuan kasus di sekolah, maka dapat terlacak dengan mudah karena siapapun yang beraktivitas di sekolah sudah terdata,” katanya.

Meskipun demikian, ia menyebut pembelajaran daring berpotensi menurunkan kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta karena penyampaian materi hanya bisa dilakukan sekitar 70 persen.

"Ada beberapa materi pelajaran yang sulit jika harus disampaikan secara daring," katanya.

Pengukuran kualitas pendidikan di Kota Yogyakarta saat pembelajaran secara daring akan dilakukan melalui penelitian dari kementerian bekerja sama dengan lembaga riset dengan melakukan penilaian terhadap beberapa indikator.

"Jika dilihat dari perbandingan nilai asesmen daerah pada 2019 dan 2021, memang ada penurunan nilai," katanya.

Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan akan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran daring.

“Akan dilakukan verifikasi lagi terkait protokol kesehatan di sekolah sebagai pertimbangan pembelajaran tatap muka,” katanya.

Jika nanti ditemukan kasus aktif di sekolah, ia meminta seluruh proses pembelajaran tatap muka dihentikan meskipun hanya ada satu temuan kasus di sekolah tersebut.

Hingga Kamis (3/3), total kasus aktif harian COVID-19 di Kota Yogyakarta tercatat 3.874 kasus.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!