Berita Bantul: Bupati Bantul Ingin Pasokan Minyak Goreng Ditingkatkan
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat dialog dengan pedagang kebutuhan pokok di pasar Kabupaten Bantul, DIY, Kamis (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih menginginkan agar pasokan minyak goreng dari distributor ke pasaran kabupaten ini ditingkatkan saat bulan Ramadhan agar kebutuhan masyarakat dapat tercukupi.

"Kita akan memantau lebih jauh untuk bisa tidak pasokan minyak goreng ditingkatkan, karena kebutuhan minyak goreng pada saat Ramadhan ini naik," kata Bupati disela pemantauan harga dan stok bahan pokok pangan jelang Ramadan di Pasar Bantul, Kamis seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Hasil pemantauan yang dilakukan Bupati bersama Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Bantul, bahwa ketersediaan kebutuhan pokok strategis seperti gula, tepung terigu, dan beras masih dalam kondisi baik.

Bupati Bantul Ingin Pasokan Minyak Goreng

Namun bahan pokok yang masih sedikit mengalami kelangkaan adalah minyak goreng, beberapa penjual masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan stok minyak goreng, karena pasokannya masih terbatas sampai saat ini.

"Minyak goreng jangan sampai langka, kalau supply (pasokan) barangnya ada pasti harga juga akan menurun, jadi diharapkan distribusi minyak goreng ini lancar," kata Bupati.

Bupati mengatakan, akan terus melakukan pemantauan bahan pokok pangan di pasar untuk memastikan ketersediaan, mengingat permintaan barang-barang kebutuhan pokok cenderung meningkat memasuki puasa, sehingga pemerintah perlu berperan jangan sampai ada kelangkaan di masyarakat.

Dia juga berharap distribusi berbagai barang kebutuhan pokok dapat berjalan lancar, sehingga stok tersedia, mudah didapatkan, dan harganya terjangkau untuk masyarakat.

Bupati juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan penimbunan barang-barang kebutuhan pokok karena hal tersebut termasuk kejahatan yang bisa dikenai pidana.

Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Bantul Agus Sulistiyana mengatakan, khusus untuk minyak goreng harganya sudah disesuaikan dengan pasar, sehingga sudah tidak ada lagi harga Rp14 ribu per liter di pasaran atau harga yang disubsidi pemerintah.

"Harga cenderung naik, tapi tidak tinggi sekali, seperti daging, gula itu naik, kemudian kalau minyak seperti itu, yang jelas harganya sekarang rata-rata Rp25 ribu per liter, ada yang kurang ada yang lebih, kemudian kedelai Rp13,5 ribu per kilogram," katanya.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!