Berita Bantul: Kunjungan Wisatawan ke Bantul Turun 24 Persen Pada Libur Akhir Pekan
Kunjungan wisata pantai selatan Bantul, DIY (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat kunjungan wisata sebanyak 34.041 orang selama libur akhir pekan terakhir, menurun 24 persen dibanding libur akhir pekan sebelumnya yang sebanyak 45.036 orang.

"Kunjungan libur akhir pekan dari 20 sampai 22 Mei berjumlah 34.041 wisatawan dengan pendapatan Rp330 juta, turun 24 persen dari akhir pekan sebelumnya," kata Kepala Seksi Promosi dan Informasi Dinas Pariwisata Bantul Markus Purnomo Aji di Bantul, Senin.

Dia mengatakan, kunjungan wisata ke destinasi Bantul pada libur akhir pekan dari 13 sampai 15 Mei berjumlah 45.036 wisatawan dengan pendapatan dari penerimaan retribusi wisata sebesar Rp438 juta seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Bantul Turun 24 Persen Pada Libur Akhir Pekan

Penurunan tingkat kunjungan wisata juga terlihat pada data mingguan, yaitu menurun lima persen. Kunjungan wisata dari 9 sampai 15 Mei berjumlah 76.002 wisatawan dengan pendapatan daerah sebesar Rp739 juta.

"Kunjungan mingguan 16 sampai 22 Mei berjumlah 71.905 wisatawan dengan pendapatan sebesar Rp697 juta. Turun sebesar lima persen dibanding periode seminggu sebelumnya," katanya.

Menurut dia, objek wisata Pantai Parangtritis menjadi destinasi favorit dengan tingkat kunjungan terbanyak dibanding objek wisata lainnya, seperti Pantai Samas, Pantai Kuwaru, Pantai Goa Cemara, dan Pantai Baru.

Dia juga mengatakan, bahwa data wisatawan yang berkunjung ke kawasan Pantai Parangtritis berdasar reservasi di visitingjogja selama libur Lebaran dari 2 Mei sampai 8 Mei terbanyak berasal dari berbagai daerah luar Bantul.

Dia menyebutkan, daerah asal wisatawan tersebut adalah Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Banten.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!

"Jumlah terbanyak wisatawan yang berkunjung ke Parangtritis berdasar reservasi di visitingjogja selama libur Waisak 14 sampai 16 Mei berasal dari Jateng, DIY, Jawa Timur, dan Jawa Barat," katanya.