Berita DIY, BPIP: BEM Nusantara Perlu Memaksimalkan Ruang Dialog Konstitusional
Kepala BPIP Yudian Wahyudi dalam Temu Nasional BEM Nusantara ke-13 (ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengatakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara perlu mendorong dan memaksimalkan ruang-ruang dialog konstitusional.

"Hal itu, karena demokrasi pascareformasi 1998 memiliki ruang yang terbuka untuk menyampaikan aspirasi, saran dan kritik kepada pemerintah," kata Yudian dalam Temu Nasional BEM Nusantara ke-13 sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulis BPIP yang diterima di Yogyakarta, Rabu seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Memaksimalkan Ruang Dialog Konstitusional

Yudian menuturkan latar belakang historis politik Indonesia, mahasiswa, dan anak muda banyak memegang peranan penting. Maka itu perjuangan kemerdekaan nasional tidak akan mungkin terjadi jika tidak ada mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen).

"Melihat sejarah tersebut, aspirasi dan kritik yang diprakarsai oleh gerakan mahasiswa memberi kontribusi penting dalam perubahan sosial di Indonesia," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, penting untuk membangun dialog antara mahasiswa dengan pemerintah.

"Pilihan yang mengedepankan dialog ini adalah bukti mahasiswa sudah memberi teladan bagaimana menjalankan gerakan (harakah) dengan prinsip non-kekerasan, tawassuth (moderasi), tasamuh (toleransi), tawazun (proporsional), dan i’tidal (tidak berat sebelah)," katanya.

Hal itu, karena semata-mata untuk menjalankan prinsip-prinsip 'fikrah siyasah', yang sama artinya dengan menjalankan nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, Pancasila sudah dipraktikkan dalam tindakan.

Dalam kesempatan itu, Yudian juga berpesan kepada BEM Nusantara untuk terus mengawal agenda kebijakan pemerintah yang berorientasi pada kemaslahatan umat dan bangsa.

"Kami berharap mahasiswa bisa terus mengawal agenda kebijakan pemerintah yang berorientasi pada kemaslahatan umat dan bangsa. Mari kita wujudkan bangsa Indonesia yang cerdas, cinta tanah air, adil dan sejahtera," kata dia. 

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!