YOGYAKARTA - Baru-baru ini Pemerintah menetapkan metode multiple Analog Switch Off (ASO) sebagai langkah migrasi layanan dari TV analog ke TV digital di Tanah Air dan menjadikan kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) sebagai percontohan pertama.
"Sekarang (ASO) mau dilakukan di pusat ekonomi, termasuk di DKI Jakarta," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G.Plate dalam acara diskusi bertajuk "Dukung Era Baru TV Digital, Jabodetabek Siap ASO" di Jakarta, Jumat.
Dalam skema multiple ASO, layanan TV analog akan dihentikan dengan pertimbangan kesiapan setiap wilayah berdasarkan laporan dari Pemerintah Daerah setempat seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Untuk Peralihan TV Digital
Alasan Jabodetabek dipilih sebagai inisiasi untuk skema multiple ASO karena kawasan ini merupakan kawasan yang paling padat penduduknya dan dengan cara itu dapat dilihat apakah infrastruktur dan perangkat yang disiapkan sudah mampu atau belum untuk memberikan akses siaran TV digital kepada penduduk yang menetap di Jabodetabek.
Pada awalnya sempat diputuskan bahwa Indonesia akan melaksanakan ASO dalam pembagian tiga tahap, namun berkaca dari penerapan di negara lain dan kondisi di lapangan maka diputuskan multiple ASO dipilih.
Adapun multiple ASO sebelumnya sudah pernah diterapkan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat hingga Jepang.
Skema itu juga akhirnya dinilai cocok dengan Indonesia mengingat masyarakat Indonesia berjumlah sangat banyak dan tersebar luas di negara Kepulauan.
"Kita harus melihat juga supaya masyarakat bisa tetap mendapatkan layanan dan siarannya tetap sampai ke mereka dengan baik sampai di batas waktu tertentu baru dilakukan full Analog Switch Off," ujar Johnny.
Kementerian Kominfo pun secara simbolik memberikan bantuan perangkat set top box (STB) kepada beberapa perwakilan masyarakat di Jabodetabek untuk menandai kawasan ini bersiap menyongsong ASO.
Adapun sekitar 400 ribu rumah tangga di Jabodetabek akan menerima bantuan STB yang dipenuhi baik dari penyelenggara multipleksing maupun dari Kementerian Kominfo.
Salah satu perwakilan pemangku kepentingan dari Jabodetabek Sekretaris Daerah DKI Jakarta Marullah Matali menyebutkan pihaknya telah melakukan sosialisasi secara gencar untuk menyukseskan migrasi siaran TV analog ke siaran TV digital.
Dukungan lainnya yang dilakukan di DKI Jakarta untuk menyukseskan migrasi layanan ini ialah dengan membagikan STB kepada masyarakat miskin sehingga mereka yang memiliki TV Analog bisa merasakan layanan TV digital.
Di Jakarta setidaknya ada 123.888 rumah tangga yang menerima bantuan STB tersebut.
Hingga saat ini sudah 40 persen warga yang menerima bantuan STB dan pembagian STB masih terus berlanjut sampai semua masyarakat miskin bisa mendapatkan perangkat ini sehingga ASO bisa dilakukan.
"Dukungan terhadap ASO di DKI Jakarta akan terus berlanjut melalui program ini, suksesnya migrasi dari siaran analog ke digital dapat mengakselerasi transformasi digital di Indonesia khususnya di Jakarta," ujar Marullah.
ASO di Jabodetabek akan benar-benar dilakukan apabila seluruh rumah tangga kurang mampu telah menerima bantuan STB sesuai dengan ketentuan yang disepakati Pemerintah dan para penyelenggara multipleksing.
Target akhirnya ASO bisa terlaksana secara penuh di Indonesia pada 2 November 2022.
BACA JUGA:
Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!