Ace Alexon Hartono menjadi salah satu pelukis cilik yang karyanya mejeng di even ArtJog 2023. Lukisan Ace yang diberi judul “Tersesat di Pasar Malam” turut mengisi ruang ArtJog Kids bersama karya dari 20-an anak-anak berbakat lainnya. Anak berusia 11 tahun ini memang gemar melukis sejak kecil.
Lukisan doodle art karya Ace Alexon menjadi salah satu karya yang mengundang perhatian pengunjung. Saat memasuki ruang ArtJog Kids, lukisan “Tersesat di Pasar Malam” dengan goresan gambar yang ramai dan padat serta background merah ini langsung tampak mencolok di antara deretan lukisan yang lainnya.
BACA JUGA:
Bisa ikut memamerkan karya di even ArtJog merupakan pencapaian yang membanggakan bagi pelaku-pelaku seni, baik seniman kawakan, young artist, maupun anak-anak. Pengalaman berkesan ini memberi kesempatan bagi Ace serta karya-karyanya untuk semakin dikenal oleh masyarakat lebih luas.
Lantas bagaimana proses kreatif Ace Alexon bisa terpilih meramaikan Artjog 2023 dan seperti apa cerita hobi melukisnya?
Proses Kreatif Ace Alexon hingga Mengikuti ArtJog 2023
Saat pembukaan “ Open Call Application ” ArtJog 2023, Ace Axelon bersemangat mendaftarkan salah satu karyanya dibantu oleh Della Naradika selaku mentor melukisnya. ArtJog merupakan even pameran seni yang digelar secara rutin pada setiap tahunnya. Even pameran seni bergengsi ini diselenggarakan di Jogja Pameran Nasional Museum (JNM).
Ace memilih lukisan “Tersesat di Pasar Malam” untuk diikutkan proses Open Call Application bagi seniman dan publik yang ingin berpartisipasi dalam ArtJog. Open Call dimulai dari tanggal 18 Januari hingga 20 Februari 2023. Karya Ace berhasil lolos kurasi kategori Anak (6-15 tahun ) untuk ikut display di ruang pameran JNM yang digelar dari tanggal 1 Juli - 27 Agustus.
Perjalanan Ace menyiapkan karyanya untuk apply Artjog tidaklah singkat seperti mitos membangun Candi dalam satu malam. Tangan ajaib Ace sudah sibuk meliuk-liuk di atas kanvas berukuran 150x100 cm sejak beberapa bulan sebelum pendaftaran ArtJog dibuka.
Siswa kelas 5 SD Montessori Yogyakarta ini konsisten dan gigih menyelesaikan lukisannya di tengah kesibukannya bersekolah. Dengan dukungan dari orang tua dan mentor melukisnya, Ace pun optimis mengikuti seleksi ArtJog dan berhasil melewati proses kurasi yang ketat.
Ace Alexon Hobi Melukis Sejak Kecil
Saat ditanya kapan mulai hobi melukis, Ace Alexon mengatakan gemar corat-coret sejak masih kecil. Anak pertama dari pasangan Alex Hartono Gunawan dan Irene ini sudah terlihat memiliki bakat melatih ketika berusia 4 tahun.
Orang tua Ace mengatakan bahwa awalnya Ace suka menggambar di buku tulisnya. Jika sedang gabut, bosen, atau nggak ada kegiatan, biasanya dia juga akan menggambar. Ace bersyukur karena orang tuanya selalu mendukung kegiatan yang dia gemari, asalkan positif.
Orang tua Ace menyadari pentingnya memberi dukungan terhadap minat dan bakat anaknya. Ace pernah beberapa kali ikut les, namun tidak cocok. Akhirnya Ace tetap melakukan eksplorasi sendiri untuk menyalurkan kreativitasnya.
Ketika ditanya darimana Ace mendapatkan inspirasi dalam melukis, dia mengatakan inspirasi itu berasal dari pengalamannya atau apa yang dia lihat dan temui. Ia menceritakan, pernah suatu hari berlibur ke Disneyland di Jepang. Sepulang dari situ, ia langsung menggambar tokoh-tokoh Disney yang ia jumpai. Ace juga mengatakan, inspirasinya juga bisa berasal dari film atau game yang ia mainkan.
“Kalau ketemu sesuatu yang interesting buat aku, ya aku gambar,” kata anak yang lebih sering berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris itu.
Layaknya anak-anak suka bermain, Ace menjalani kegiatan melukis dengan enjoy. Bocah yang juga ikut kelas modeling ini mengaku tidak pernah capek saat melukis. Keinginan Ace untuk melukis bisa muncul kapan saja, baik itu pagi hari, sore, maupun malam.
Terkadang Ace terlalu asyik memegang kuas hingga lupa waktu. Ia sering masih berkutat dengan lukisannya meski jarum jam menunjukkan pukul 10 malam, hingga membuat orang tuanya sering mengingatkannya untuk beristirahat.
Ace mengatakan, dia sering melukis sambil mendengarkan musik supaya lebih enjoy . Jika tiba-tiba stuck di tengah melukis, ia biasanya mengambil jeda kemudian mengobrol dengan orang tuanya atau adiknya.
Awalnya, orang tua Ace membiarkan anaknya menggambar hanya sebagai kegiatan bersenang-senang saja. Sebelum melukis intens di kanvas, dulunya Ace hanya melukis di buku gambar atau kanvas kecil. Karya-karya yang dihasilkan Ace berupa lukisan berbagai gaya, mulai dari realis, abstrak, dan doodle art.
Potensi Ace melukis gaya doodle art kemudian dilihat oleh Della Naradika yang menjadi mentor melukisnya. Seiring dengan proses kreatifnya, Ace kemudian memilih fokus membuat karya lukisan doodle art.
Bagaimana Orang Tua Mendukung Hobi Ace Melukis?
Orang tua Ace selalu mendampingi dan memberi perhatian pada tumbuh kembang anaknya, termasuk bakat yang diminati. Untuk memfasilitasi hobi Ace melukis, orang tuanya selalu siap membelikan kanvas, kuas, cat, dan perlengkapan yang dibutuhkan.
Namun orang tua Ace tidak serta merta memanjakan keinginan buah hatinya. Orang tuanya mengajak konsekuensi, bahwa Ace harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Selain menyiapkan barang-barang perlengkapan, orang tua Ace juga menghadirkan guru atau mentor untuk mengarahkan dan mengembangkan bakat anaknya.
Orang tua Ace mengatakan bahwa mencari mentor bagi anaknya adalah hal yang cukup sulit. Tidak mudah menemukan mentor yang cocok untuk Ace, baik untuk mengajari keterampilan melukis maupun bermusik. Mereka tidak mencari sosok guru yang pintar, namun lebih membutuhkan mentor yang nyambung dan bisa memahami anaknya.
Meski Ace berhasil menunjukkan kemajuan baik dalam melukis, ada tantangan yang dialami orang tua Ace. Salah satunya adalah manajemen waktu pada anaknya karena Ace sering melukis hingga larut malam. Yang mana orang tua Ace memiliki aturan jam tidur pukul 7 dan 8 malam bagi anaknya.
Seiring dengan progres Ace dalam melukis, orang tuanya pun ikut belajar soal dunia lukis khususnya dari segi manajemen karya. Selain kebutuhan pendukung untuk melukis, mereka juga tak lupa mengarsipkan karya-karya Ace dengan rapi. Mereka juga mengunggah lukisan Ace ke media sosial Instagram @ace_alexon sebagai bentuk dokumentasi. Orang tuanya cukup kaget saat ada banyak orang yang berminat atau tertarik membeli lukisan Ace.
Saat ada yang berminat membeli lukisan anaknya, orang tua Ace meresponnya dengan profesional. Tak lupa mereka selalu melibatkan Ace setiap ada yang ingin meminang lukisannya. Mereka juga memberikan sertifikat untuk setiap lukisan Ace dan berbagai keperluan penting lainnya. Selain itu, mereka juga melatih anaknya untuk bisa mengelola uang secara bijak.
Namun Ace tidak melepas semua karyanya ketika ada orang yang menawarnya. Ace mengatakan ada satu karya yang paling ia sukai dan tidak akan dilepas. Karya favorit Ace itu adalah lukisan doodle art bergambar robot.
Orang tua Ace bangga anaknya bisa menjalani hobinya dengan bersungguh-sungguh hingga berhasil menorehkan prestasi. Hebatnya lagi, Ace tidak hanya berprestasi di bidang seni lukis. Bocah 11 tahun ini juga pernah menjuarai sejumlah lomba musik dan kompetisi sains tingkat nasional dan internasional.
Meski mengikuti berbagai kegiatan di luar sekolah, namun kesibukan itu tak membuat nilai belajar Ace jadi anjlok. Ace tetap bisa mengikuti kegiatan akademik dengan hasil memuaskan. Orang tua Ace ingin anaknya tumbuh dengan having fun sebagai anak kecil, di mana mereka bisa belajar banyak hal dengan menyenangkan.