YOGYAKARTA - Maraknya penggalangan dana untuk Palestina dimanfaatkan oleh oknum pembohong untuk menerima profit pribadi. Mereka mencari celah dengan memanfaatkan kelalaian penggalang dana, salah satunya Umi Pipik.
BACA JUGA:
Istri almarhum Ustaz Jefri Al Buchori ini justru mengalami tindak penipuan dari seseorang tidak dikenal. Pemilik nama komplit Pipik Dian Irawati membagikan modus pembohongan yang dialaminya. Ia men-upload tangkapan layar percakapan dengan penipu di akun Instagram @_ummi_pipik_ yang terverifikasinya pada 17 Mei 2021.
"Ya Allah ya rabb koq masih ada lho yg tega mau menipu... saya sdh cek di mutasi rekening dan tdk ada yg transfer dgn nominal ini , semoga yg punya niat menipu ini sadar bahwa ini uang utk kemanusiaan padahal ini uang umat utk saudara2 di Palestina , mohon utk semuanya hati-hati ya dengan penipuan ini..," tulis Umi Pipik di kolom keterangan.
Modus Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina
Dilihat dari tangkapan layar yang diunggah Umi Pipik, penipuan itu berawal berawal dari penipu yang menghubunginya karena sudah mentransfer sejumlah uang. Si penipu yang mengaku berniat menyetorkan uang senilai Rp500 ribu untuk didonasikan sebagai bantuan terhadap Palestina.
Rupanya, si penipu beralasan kelebihan mentransfer uang hingga mencapai nominal Rp5,5 juta. Jadi si Penipu akan meminta transfer balik Rp5 juta.
Tak langsung percaya, Umi Pipik kemudian melakukan verifikasi terhadap rekening yang dikirimkan si penipu. Hasilnya, ia tak menemukan bukti transfer seperti yang dikirimkan si penipu.
"Saya sdh cek di mutasi rekening dan tdk ada yg transfer dgn nominal ini," Umi Pipik mengungkapkan.
Umi Pipik membagikan pengalaman modus penipuan ini supaya viral dan menjadi waspada bagi penggalang dana yang lain. "Maaf saya harus share karena takutnya dia mencoba melakukan hal yg sama ke yg lainya..nmr wa nya sdh disimpan oleh admin saya ... Mohon maaf sekali lagi," tulisnya.
Artikel ini telah tayang di VOI dengan judul: Umi Pipik Alami Penipuan Berkedok Donasi untuk Palestina, Ini Modusnya, saatnya merevolusi pemberitaan.