YOGYAKARTA - Danone Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Yayasan Pendidikan Integral Satu Bumi (One Earth) meluncurkan program Isi Piringku berbasis nilai budaya luhur di Yogyakarta.
Program ini bertujuan memberikan pengetahuan kepada seluruh guru PAUD di Yogyakarta akan pentingnya porsi asupan gizi yang tepat untuk anak usia 4-6 tahun melalui panduan Isi Piringku. Kegiatan dibuka oleh Penghageng KHP Nitya Budaya Keraton Yogyakarta GKR Bendara bersama Vice President General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto dan Wakil Kepala Disdikpora DIY Suhirman secara virtual, Kamis.
BACA JUGA:
Luncurkan Program Isi Piringku
GKR Bendara menyampaikan bahwa untuk mencegah stunting perlu kerja sama semua pihak. Sama halnya dengan bermain gamelan, untuk menciptakan harmoni memerlukan gotong royong sebagai kuncinya.
"Kita perlu menggali nilai budaya adiluhur dan mengemasnya kembali sebagai materi edukasi melalui PAUD sebagai lapisan paling mendasar untuk mencegah stunting. Anak-anak kita adalah Generasi Emas yang kelak akan menjadi pondasi negara," katanya.
Keadaan stunting di DIY bervariasi tergantung kondisi dari kabupaten/kota. Tercatat data prevalensi balita stunting di Kota Yogyakarta sebesar 11,3 persen 2020, Kabupaten Sleman sebesar 8,38 persen pada 2019, Kabupaten Gunung Kidul mencapai 17,44 persen pada 2020.
Kemudian Kabupaten Kulon Progo angka stunting sebesar 12,57 persen pada 2020 dan Kabupaten Bantul pada awal 2021 tercatat sebesar 10,6 persen.
Sementara Vera Galuh Sugijanto mengatakan bahwa sebagai perusahaan yang berkomitmen membawa kesehatan melalui makanan dan minuman yang sehat ke sebanyak mungkin orang dengan misi One Planet One Health, Danone Indonesia terus berkomitmen mendukung kesehatan anak-anak Indonesia.
Danone Indonesia terus mendukung kesehatan dan pertumbuhan anak Indonesia dengan menghadirkan produk bernutrisi, program berkelanjutan, hingga kerja sama multipihak untuk mendukung pemenuhan gizi dan kesehatan anak-anak Indonesia.
"Secara prinsip, tidak boleh ada anak Indonesia yang tertinggal dari sisi gizi dan pendidikan, supaya Indonesia bisa maju dan lebih baik ke depan," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.
Di Yogyakarta, Danone Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Integral Satu Bumi (One Earth) untuk memberikan edukasi pada lebih dari 400 guru PAUD. Pelaksanaannya dilakukan dalam beberapa fase secara berkelanjutan.
Yogyakarta yang kaya akan ragam budaya membuat Yayasan One Earth menggunakan pendekatan berbasis nilai budaya luhur untuk edukasi Isi Piringku. Suhirman mengapresiasi Danone Indonesia dengan program Isi Piringku yang dilakukan secara daring dan bertahap.
Metode ini sesuai dengan "blended learning" yang diterapkan oleh pemerintah.
"Selain proses tatap muka yang tertunda, metode tatap layar ini akan efektif sebagai pembelajaran selama masa pandemic," katanya.
Program Isi Piringku yang dikembangkan Danone Indonesia menggandeng beberapa mitra pelaksana di daerah. Dimulai sejak 2017 bersama Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB mengembangkan modul panduan edukasi gizi yang kemudian dapat digunakan guru PAUD/4-6 tahun.
Saat ini program Isi Piringku telah menjangkau 74.355 anak dan 6.299 guru di 2.707 PAUD yang berlokasi di 22 kabupaten/kota di 8 provinsi mulai Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara.