YOGYAKARTA - Untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi petani, masyarakat umum, serta aparat dalam mewujudkan ketahanan pangan, Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menganugerahkan Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) Tahun 2021 kepada kelompok pemberdayaan masyarakat (KPM).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Staf Ahli Bupati Sleman Bidang Pemerintahan dan Hukum Jazim Sumirat, kepada kelompok masyarakat yang telah berupaya mewujudkan ketahanan pangan di Kabupaten Sleman bertempat di Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekar Sari, Ngangkruk, Caturharjo, Sleman, Kamis.
BACA JUGA:
Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Kepada KPM
Staf AhliStaf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Hukum Jazim Sumirat mengatakan pemberian penghargaan APN tersebut merupakan upaya untuk menumbuhkan semangat, kreativitas serta partisipasi masyarakat untuk mengambil peran yang lebih besar dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan.
Selain itu untuk memberikan motivasi kepada aparatur pemerintah untuk memacu pangan dan daerah dalam mewujudkan kedaulatan pangan, kemandirian pangan, dan ketahanan pangan di daerah.
"Terima kasih kepada para penerima penghargaan atas kepedulian, peran serta dalam menumbuhkan, mendorong semangat dan mengembangkan kreativitas masyarakat dalam upaya mewujudkan ketahanan, kemandirian dan kedaulatan pangan," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Jazim juga membagikan Sertifikat Persetujuan Pendaftaran Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).
"Sertifikat ini berguna untuk menjamin penanganan Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) telah dilakukan secara baik sesuai karakteristik PSAT, sehingga dapat menghasilkan PSAT yang memenuhi persyaratan keamanan dan/atau mutu sehingga ada jaminan pangan bagi konsumen," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono, pada peringatan Hari Pangan Sedunia tahun 2021 ini mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan stop boros pangan. Dengan gerakan tersebut, diharapkan ketahanan pangan dapat tercapai.
"Jika tidak ada gerakan ini Sleman akan mengalami krisis beras pada tahun 2032 – 2033," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.
Penghargaan APN dibagi dalam dua kategori, pertama yakni kategori Pelaku Ketahanan Pangan (Kelompok/Gabungan Kelompok Pemberdayaan Masyarakat) yang berhasil diraih oleh KWT Sido Dadi Trihanggo Gamping, Gapoktan Sanggar Tani Umbulmartani Ngemplak, dan Gapoktan Sedyo Manunggal Kalitirto Berbah.
Adapun kategori kedua yakni kategori Pelaku Ketahanan Pangan (Kelompok/Gabungan Kelompok Pengelola Kegiatan Produksi Pangan/Pemanfaatan Pekarangan), yang berhasil diraih oleh KWT Srikandi Mrican Caturtunggal Depok, KWT Mekar Sari Ngangkruk Caturharjo Sleman, dan KWT Ngudi Rejeki Glagahmalang Glagaharjo Cangkringan.
Meskipun PSAT diberi terhadap lima orang pelaku usaha, merupakan Evi Meiyanti dari UD Rukun Karunia, Tejo Harnoko, dari UD THK International, Lilik Adi Raharja dari UD AR. Organik, Faturrahman dari Kios An Nada Kurma, dan Zuhdan Fathoni dari SS Mart.
Akta Persetujuan Registrasi Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) serahkan terhadap lima institusi 49 produk.