Berita Bantul: Sekda Bantul Minta Kelurahan Anggarkan Dana Pemberantasan Narkoba
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Helmi Jamharis memberikan paparan dalam Workshop Penguatan Kapasitas P4GN kepada Insan Media di Yogyakarta

Bagikan:

YOGYAKARTA - Seluruh kelurahan di daerah Bantul diminta Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Helmi Jamharis agar mengalokasikan anggaran khusus untuk pemberantasan narkoba.

"Kelurahan diharapkan dapat mengalokasikan APBKel-nya (anggaran, pendapatan, dan belanja kelurahan) untuk pemberantasan narkoba," kata Helmi di sela Workshop Penguatan Kapasitas P4GN kepada Insan Media di Yogyakarta, Kamis.

Hal itu disampaikan Helmi karena pemerintah kabupaten menginginkan Bantul tetap bebas dari penyalahgunaan narkoba, baik di kalangan masyarakat maupun di kawasan wisata.

Minta Kelurahan Anggarkan Dana Pemberantasan Narkoba

"Kami harapkan masyarakat di Kabupaten Bantul tidak ada yang mengonsumsi narkoba," kata dia.

Sebagai komitmen pemberantasan narkoba, kini telah terbentuk tiga desa atau kelurahan percontohan bersih narkoba atau "bersinar" di Bantul, yakni Kelurahan Bangunjiwo, Kelurahan Banguntapan, dan Kelurahan Pendowoharjo.

Dia ingin tiga kelurahan percontohan itu sanggup mengerahkan tokoh masyarakat, badan musyawarah kelurahan, dan institusi lain untuk menekan potensi penerapan narkoba.

Menurut Helmi, apabila tiga kelurahan bercahaya itu ternyata mempunyai kontribusi positif kepada upaya pencegahan penerapan narkoba, tak menutup kemungkinan jumlah desa bercahaya akan ditambah.

"Kalau memang kami memandang bahwa hasil evaluasi atas ketiga sampel kelurahan itu menunjukkan tanda-tanda positif, kami akan mendorong kelurahan lain melakukan hal yang sama," ujar dia yang dikutip VOI dari ANTARA.

Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bantul Arfin Munajah menuturkan kampanye Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) akan terus digencarkan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat di Bantul.

Menurut dia, Pemkab Bantul, institusi pendidikan, BUMN, BUMD, para pengusaha, dan tak terkecuali awak media dilibatkan dalam kampanye pengendalian narkotika tersebut.

"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Kalau bekerja sendiri agak susah karena personel kami sedikit dibandingkan jumlah warga Bantul," kata Arfin.