Aplikasi TikTok Tuai Tuduhan Sebagai Platform yang Picu Vandalisme di Kalangan Anak dan Remaja AS
TikTok, menghadapi tuduhan serius dari senator AS. (foto dok. unsplash)

Bagikan:

YOGYAKARTA - TikTok dan perusahaan media sosial besar lainnya muncul di hadapan Kongres pada Selasa, 26 Oktober. Mereka tuai tuduhan dan bakal menghadapi pertanyaan tentang konten yang mungkin menyebabkan anak-anak dan remaja mencuri atau merusak kamar mandi sekolah dan fasilitas lainnya.

Dalam sidang yang berfokus pada TikTok, YouTube dan Snapchat , dan Alphabet, Komite Perdagangan Senat mengatakan aplikasi populer telah "disalahgunakan untuk menyakiti anak-anak dan mempromosikan tindakan destruktif, seperti vandalisme di sekolah, mematikan tantangan viral, intimidasi, gangguan makan, pemasaran influencer manipulatif, dan perawatan."

TikTok Tuai Tuduhan Sebagai Platform yang Picu Vandalisme

Dalam kesaksiannya yang disiapkan, ditinjau oleh Reuters sebelum sidang, Michael Beckerman, kepala kebijakan publik untuk Amerika di TikTok, mengatakan bahwa tim moderasi perusahaan bekerja untuk segera menghapus konten semacam itu yang dikenal sebagai " devious licks (jilat licik)." Tren " devious licks" di TikTok mendorong siswa untuk mencuri dari sekolah atau merusaknya.

"Kami baru-baru ini melihat konten yang terkait dengan ' devious licks' mendapatkan daya tarik di TikTok dan platform lainnya," kata kesaksian Beckerman. "Tim moderasi kami bekerja dengan cepat untuk menghapus konten ini dan mengalihkan tagar dan pencarian hasil ... untuk mencegah perilaku seperti itu."

Beckerman menambahkan TikTok "mengeluarkan panduan khusus kepada tim kami tentang konten yang melanggar ini dan secara proaktif mendeteksi dan menghapus konten, termasuk video, tagar, dan audio yang terkait dengan tren," termasuk mencari varian ejaan yang berpotensi digunakan untuk menghindari moderator, katanya.

Jennifer Stout dari Snap Inc, wakil presiden kebijakan publik global, mengatakan dalam kesaksian yang telah disiapkan bahwa Snapchat tidak dirancang untuk konten menjadi viral dan sebaliknya berfokus pada percakapan antar teman. Konten media yang dibuat secara profesional dan cerita tertentu yang disorot di aplikasi semuanya diperiksa oleh moderator manusia.

Leslie Miller dari YouTube, wakil presiden urusan publik, diinginkan untuk menegaskan bahwa perusahaan berupaya untuk mendukung tradisi sehat, dan untuk menentukan bahwa anak-anak cuma memperhatikan materi yang cocok dengan umur mereka. Perusahaan sudah dituduh sebagai harta karun berupa info yang salah perihal seluruh hal mulai dari politik sampai vaksinasi virus corona.

Sidang itu merupakan komponen terkini dari penelusuran panjang perihal apa yang diperhatikan oleh member parlemen dari kedua belah pihak sebagai dampak negatif Big Tech kepada kompetisi, masyarakat, dan anak-anak.

Artikel ini telah tayang dengan judul: TikTok Hadapi Tuduhan Sebagai Platform yang Picu Vandalisme di Kalangan Anak dan Remaja AS, saatnya merevolusi pemberitaan!