YOGYAKARTA - Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa, mencatat kasus aktif atau pasien yang menjalani isolasi sebanyak 1.684 orang, menyusul penambahan sebanyak 319 kasus baru terkonfirmasi positif dalam sehari terakhir.
Berdasarkan data Satgas Penanggulangan COVID-19 Bantul dalam keterangan resmi pemkab di Bantul, Selasa, tambahan kasus baru tersebut berasal dari 17 kecamatan dengan tiga terbanyak dari Banguntapan 49 orang, Sewon 40 orang, dan Kasihan 39 orang.
Penambahan kasus hari ini, kata dia, disertai dengan adanya kasus konfirmasi COVID-19 yang sembuh berjumlah 48 orang, dari Jetis 11 orang, Kasihan enam orang, Bantul enam orang, Banguntapan empat orang, Sewon empat orang, Pundong tiga orang, dan Pajangan tiga orang.
1.684 Warga Bantul Diisolasi Terkait Kasus COVID-19
Berikutnya dari Bambanglipuro, Pandak, Pleret, dan Sedayu masing-masing dua orang, serta Srandakan, Sanden, dan Piyungan masing-masing satu orang.
Disebutkan pula bahwa kasus konfirmasi COVID-19 yang meninggal dunia dalam periode tersebut tercatat nol atau tidak ada laporan kasus baru seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Dengan perkembangan kasus harian itu, total kasus positif COVID-19 di Bantul secara kumulatif menjadi 59.323 orang dengan angka kesembuhan sebanyak 56.061 orang dan kasus kematian sebanyak 1.578 orang.
Dengan demikian, jumlah kasus aktif COVID-19 atau pasien yang masih terinfeksi dan menjalani isolasi mandiri maupun karantina di Bantul per hari Selasa (15/2) tercatat 1.684 orang, atau naik signifikan jika dibanding dengan sebelumnya sebanyak 1.413 orang.
Melihat perkembangan kasus penularan COVID-19 di Bantul yang terus menaik, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa pihaknya meminta masyarakat tidak perlu panik dan tidak perlu khawatir. Namun, yang penting adalah disiplin protokol kesehatan, terutama pemakaian masker.
"Bagi masyarakat yang belum vaksin, segera vaksin karena vaksinasi ini akan memberikan tameng, memberikan perisai dari dalam dari kemungkinan pemaparan COVID-19, khususnya varian Omicron," katanya.