Sukses dengan Tembang Mendung Tanpo Udan, Kukuh Prasetya Kudamai Rilis Single Bungah Nganti Susah
Kukuh Prasetya Kudamai (IST)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Produktivitas seorang seniman memang harus selalu dijaga agar dapat menghasilkan karya-karya yang melekat di hati masyarakat. Intensitas inilah yang dijaga oleh musisi Kukuh Prasetya Kudamai. Seolah tak ada habisnya, setelah sukses dengan mini album “Mendung Tanpo Udan” pada awal 2022, musisi Kukuh Prasetya Kudamai kembali merilis single berjudul Bungah Nganti Susah di tahun yang sama.

Selain intens berkarya, pria yang akrab sapa Kukuh itu juga konsisten dengan pilihannya, yaitu lagu berbahasa Jawa dan tidak ingin ikut-ikutan dalam arus dangdut. Kukuh tetap berada pada jalur pop-Jawa.

“Ini soal pilihan saja, yang penting terus berkarya, tidak hanya ikut arus, dan tidak hanya mainin cover lagu. Cover boleh saja, tapi harus tetap punya karya sendiri. Itulah yang membuktikan bahwa kita memang musisi. Karya sendiri itulah yang nantinya dapat memberi kontribusi pada musik di Indonesia,” ujar Kukuh melalui pernyataan tertulis kepada media pada Kamis (8/9/2022).

Single Bungah Nganti Susah dirilis pada Kamis (8/9/2022) pukul 13.00 melalui kanal Youtube Kukuh Prasetya Kudamai. Rilisan secara daring ini tak mengurangi antusiasme netizen untuk menyimaknya.

“Menemani kopiku pagi ini, karya karyamu selalu melekat di hati. Masyook, King,” komentar pemilik Arifagan.

“Tiba ditempat kerja langsung buka YouTube, efek penasaran. Sukses terus, Mas Kukuh” sambung akun Dewi Suryani.

Bungah Nganti Susah sendiri mengusung tema kisah cinta yang pernah dijalani dengan penuh perjuangan. Namun masing-masing sudah menyadari bahwa hubungan mereka terlalu dipaksakan meski sudah terjalin dalam waktu yang lama.

Kenangan bukan satu-satunya alasan untuk mempertahankan sebuah hubungan. Lebih dari itu, hubungan cinta membutuhkan kenyamanan dan kesalingan agar masing-masing mendapatkan keyakinan serta kebahagiaan dalam menjalaninya. Namun ternyata hal itu tak dapat diusahakan dalam hubungan mereka.

Akhirnya, salah satu dari mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan meski sebenarnya terasa berat. Sebab, selama menjalin hubungan itu, kisah bahagia hingga sedih (bungah nganti susah) pernah dijalani bersama dalam durasi yang tidak pendek.

Bagi Kukuh, kisah cinta yang tak baik-baik saja seperti yang tergambar dalam Bungah Nganti Susah itu kerap temukan di lingkungan kita. Banyak orang kecewa dengan pasangannya karena terlalu memaksakan diri untuk bertahan.

“Ngapain bertahan kalau memang tidak bahagia? Ngapai bertahan kalau tidak nyaman? Ibarat naik kendaraan yang sudah rusak, kita pasti tidak nyaman. Kalau dipaksakan, nanti di jalan remnya bisa blong, ban pecah, dan lain sebagainya. Meskipun dengan berat hati karena sudah bungah nganti susah dijalani bersama, cinta membutuhkan sikap tegas dari sang pecinta. Nah, lagu ini menegaskan itu,” kata Kukuh menjelaskan maksud dari lagu ciptaannya itu.