Kabar Gembira Untuk Indonesia, Kasus Aktif COVID-19 Menurun, Kematian Dokter-Nakes Juga Menurun
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo (Foto: Dok BNPB)

Bagikan:

Yogyakarta - Saat ini penyebaran COVID-19 sudah mulai menurun. Hal itu dikatakan langsung oleh  Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo. Hal itu terbukti dari Kasus aktif atau pasien COVID-19 yang masih menjalani isolasi maupun dirawat di rumah sakit.

"Saya merasa sangat senang sekali hari ini karena secara menyeluruh kasus aktif kita mengalami penurunan yang sangat signifikan," kata Doni dalam tayangan Youtube Pusdalops BNPB, Minggu, 14 Maret.

Berdasarkan data Satas, kasus aktif COVID-19 mengalami puncak pada bulan Januari, yakni sempat menyentuh 175.094 kasus dalam satu hari. Angka tertingginya pada bulan Februari yang sempat mencapai 176.672 kasus aktif. Namun, setelah itu kembali menurun.

Doni bilang, kasus aktif yang tinggi itu akan diikuti dengan jumlah keterisian tempat tidur atau bed occupation rate (BOR) di rumah sakit untuk ICU dan isolasi yang juga cukup tinggi.

Bahkan, beberapa provinsi pada akhir Januari yang lalu sempat mencapai keterisian 100 persen, khususnya adalah ruang ICU.

Doni bilang, tingginya kasus aktif berimplikasi pada angka kematian terhadap dokter dan tenaga kesehatan (nakes). "Kasus aktif yang tinggi, kemudian BOR ICU dan isolasi yang juga tinggi maka dampaknya langsung kepada para tenaga kesehatan dan dokter," ujar Doni.

Angka Kematian dokter dan tenaga kesehatan  semakin menurun

Pada bulan Desember, angka kematian dokter dan tenaga kesehatan mulai meninggi yakni 55 dokter dan 132 nakes. Bulan Januari meningkat, dengan kematian 58 dokter dan 167 nakes. Selanjutnya, pada bulan Februari angka kematian menurun dengan kematian 22 dokter dan 61 nakes.

Hal ini, kata Doni, sejalan dengan penurunan kasus aktif. Per tanggal 14 Maret, kasus aktif menjadi 137.912 kasus.

"Kalau setiap hari kasus yang sembuh itu lebih banyak dari positif COVID-19, maka kasus aktifnya menurun. kalau kasus aktifnya menurun, otomatis pasien yang ada di rumah sakit pun akan berkurang," tutur Kepala BNPB tersebut.

"Ketika pasien di rumah sakit berkurang, akan terjadi relaksasi sehingga para pejuang-pejuang kesehatan yaitu dokter dan perawat bisa memiliki waktu yang cukup untuk recovery," lanjutnya.

Selain kasus COVID-19 yang mulai menurun, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!