YOGYAKARTA - Olimpiade merupakan puncak tertinggi dari perhelatan olahraga di muka bumi ini. Negara yang dapat menggelar dan berprestasi di kancah ini punya pujian dan gengsi tersendiri. Pengalaman Indonesia penggelar even olahraga tingkat regional dan dunia menjadi modal dasar untuk menggelar olimpiade.
Berhasilkah Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032? Dan seperti apa pengorbanan untuk menjadi penyelenggara kancah olahraga multi cabang ini? Raja Sapta Okto sebagai Ketua National Olympic Committee of Indonesia (NOC Indonesia) alias Komite Olimpiade Indonesia (KOI) berbagi cerita soal ini terhadap VOI.
BACA JUGA:
Pertanyaan yang acap kali dibongkar dikala sebuah even besar seperti olimpiade apa dapat dijalankan dan mampukah kita mengerjakan perhelatan itu sebaik yang telah dilaksanakan negara lain? Ketika pertanyaan ini dipersembahkan terhadap Okto – seperti itu ia biasa disapa- tidak ada keraguan sedikit bahkan dari dirinya. Dia benar-benar yakin dan optimis Indonesia dapat menggelar even sekelas olimpiade. Makanya dengan gagah berani Indonesia turut bidding untuk olimpiade 2032 yang akan datang.
Okto terpilih sebagai Ketua NOC Indonesia menggantikan Erick Tohir dalam sebuah pemilihan. Dia terpilih secara aklamasi untuk menakhodai NOC Indonesia 2019-2023. Misi besarnya yakni mewujudkan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Ia membongkar sederet fakta jika banyak sekali yang meragukan Indonesia dapat menggelar Asian Games 2018 silam. Kongkretnya even regional itu dapat dijalankan dengan berhasil oleh Indonesia. Berhasil penyelenggaraan dan juga berhasil prestasi. Keraguan yang sempat menyeruak sebelum perhelatan itu digelar seketika buyar sesudah seluruh cabor dijalankan di Jakarta dan Palembang dan dipungkasi dengan upacara penutupan yang spektakuler.
Even Besar Skala Dunia
“Kita bisa menggelar even besar dengan skala dunia. Keraguan boleh saja terlontar sebelum acara. Dengan kerja keras semua pihak yang ada berbagai persoalan mulai dari pembuatan/perbaikan venue berhasil dirampungkan. Dan saat pelaksanaan pun berjalan sesuai dengan rencana sampai di ujung acara pada acara penutupan. Semua berlangsung dengan baik di luar ada kekurangan di sana sini itu hal yang wajar. Namun secara umum semua berjalan dengan baik dan sukses,” katanya.
Keterlibatan Okto dalam even olahraga terekam saat ia mendirikan Mahkota Promotion, promotor olahraga tinju di Indonesia pada 2000. Sejumlah even tinju ia gelar dengan sukses. Selanjutnya di tahun 2014 ia memimpin induk organisasi Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI). Tak hanya di tingkat nasional Okto melebarkan sayapnya ke tingkat regional dengan menjadi Vice President Asian Cycling Confederation (ACC) periode 2015-2019.
Kiprah Okto makin bersinar saat ia dipercaya menjadi Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia untuk Olimpiade Rio De Jeneiro di Brasil 2016. Dua tahun setelah itu kepercayaan besar kembali ia tunaikan dengan apik sebagai Ketua Komite Asian Para Games (INAPGOC) 2018.
Misi berikutnya yang ia emban adalah menjadikan Indonesia sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. “Pesaing terdekat kita saat ini adalah Brisbane Australia, namun ada beberapa kota/negara lain yang juga ikut bidding. Kita tidak boleh lengah, bila saatnya tepat kita akan menyalip. Kondisinya saatnya seperti sebuah race. Sebelum garis finish semua bisa saja terjadi,” katanya optimis kepada Edy Suherli, Iqbal Irsyad, Savic Rabos dan Ahmad Taufik dari VOI.ID yang menyambanginya di kantor NOC Indonesia, lantai 19 FX Office Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (14/4/2021) siang. Inilah petikan selengkapnya.
Artikel ini telah tayang di VOI dengan Judul: Eksklusif, Raja Sapta Okto Yakin Indonesia Bisa Menyalip Brisbane untuk Olimpiade 2032