Induk KUD Luncurkan Digitalisasi Gudang Koperasi Dorong Ekonomi Lokal
Direktur Utama Induk KUD (INKUD) Portasius Nggedi saat peluncuran dan peresmian digitalisasi gudang KUD di KUD Tri Upoyo Piyungan, Bantul, Senin (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Induk Koperasi Unit Desa (KUD) bekerja sama dengan Jaringan Logistik Indonesia meluncurkan program digitalisasi gudang di Gudang KUD Tri Upoyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai upaya mendorong kebangkitan perekonomian lokal. 

"Banyak gudang-gudang KUD yang tidak bisa dioptimalisasi dan itu bukan hanya di wilayah Yogyakarta, tapi seluruh Indonesia, dan hari ini kita di isini untuk meresmikan digitalisasi pergudangan," kata Direktur Utama Induk KUD (INKUD) Portasius Nggedi di sela peluncuran digitalisasi gudang KUD di Piyungan, Bantul, Senin. 

Digitalisasi Gudang Koperasi Dorong Ekonomi Lokal

Menurut dia, digitalisasi gudang KUD ini merupakan terobosan baru INKUD dengan pihak swasta guna mendorong pelaku UMKM untuk bangkit, dengan membantu memberdayakan warung-warung kecil di sekitar sebagai mitra usaha baru, langkah ini dimulai dari Pulau Jawa dengan sasaran 2.000 KUD. 

"Mungkin di zaman orde baru, KUD itu luar biasa, tetapi pada jaman reformasi ini KUD dituntut harus siap beradaptasi, siap bersaing dengan pelaku pelaku ekonomi lainnya, dan dengan digitalisasi gudang kita sudah mulai masuk menggunakan platform digital e-commerce dan market place," katanya dikutip VOI dari ANTARA

Dia mengatakan, tujuan digitalisasi gudang KUD adalah untuk memperpendek rantai distribusi antara aspek penawaran dan permintaan. 

"Dengan demikian maka harga yang diperoleh oleh warung-warung itu lebih murah, karena dengan adanya gudang logistik ini, maka barang barang dari produsen langsung masuk ke gudang-gudang logistik yang ada di setiap kecamatan di Daerah istimewa Yogyakarta ini," katanya. 

Dia mengatakan, digitalisasi gudang juga bertujuan membantu mitra UMKM untuk mendapatkan barang-barang pokok dengan sistem konsinyasi sehingga memudahkan mereka berjualan tanpa modal awal. Produk yang akan dijual mitra UMKM didapatkan dari gudang KUD yang tersebar di seluruh Jawa. 

Dengan demikian, lanjutnya, warung-warung kelontong yang berada dalam radius 10 kilometer dari lokasi gudang KUD akan mendapat pasokan barang dengan harga lebih murah dan pengiriman yang lebih cepat. 

Program tersebut juga memungkinkan siapa pun bisa menjalankan usaha warung tanpa perlu mengeluarkan modal. Rantai pasok, pasokan dan permintaan menjadi lebih sederhana dan tepat sasaran, hanya bermodal tempat, mereka sudah bisa membuka usaha warung. 

"Ini sejalan dengan upaya kami dalam memperluas jangkauan mitra usaha hingga ke skala mikro seperti pedagang warung. Dengan demikian mereka memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang bersama Induk KUD," katanya. 

Pihaknya meyakini, dengan semakin luasnya jangkauan mitra usaha yang dibantu, diharap dapat menjadi sumber lapangan pekerjaan baru, membantu mengurangi angka pengangguran akibat pandemi COVID-19, dan mendorong optimalisasi ekonomi mikro di pedesaan.