Info Yogyakarta: Titik Pemadaman Lampu Taman di Kota Yogyakarta Akan Ditambah
Ilustrasi - Suasana Malioboro Yogyakartapada malam hari saat PPKM Darurat

Bagikan:

YOGYAKARTA - Berbagai upaya untuk membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, termasuk menambah titik lokasi pemadaman lampu taman setelah sebelumnya diberlakukan di sepanjang Jalan Malioboro sejak awal PPKM Darurat. 

"Berdasarkan hasil koordinasi dengan berbagai pihak, maka diputuskan untuk mematikan lampu di sejumlah taman dan ruas jalan lain seperti di Jalan Diponegoro, Sudirman, dan Suroto," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu. 

Titik Pemadaman Lampu Taman Akan Ditambah

Menurut dia, pemadaman lampu taman tersebut bertujuan agar tidak ada aktivitas warga di malam hari sehingga potensi munculnya kerumunan pun bisa semakin ditekan sebagai upaya mencegah penularan COVID-19. Selain lampu taman, Heroe juga mengatakan akan meminta perkantoran maupun pertokoan untuk mengurangi titik lampu yang biasanya dinyalakan saat malam hari. 

"Harapannya, masyarakat tetap mengurangi aktivitas dan mobilitas di malam hari. Lebih baik di rumah saja," katanya. 

Untuk menjamin keamanan masyarakat tetap terjaga meski banyak lokasi yang lampunya dipadamkan, Heroe menyebut patroli keamanan tetap dilakukan rutin dibantu kepolisian. 

"Penyekatan di sejumlah ruas jalan yang diberlakukan 24 jam juga merupakan upaya untuk menjaga keamanan," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Ia mengatakan bahwa pemkot juga akan menambah titik penyekatan yang diberlakukan 24 jam. Selama PPKM Darurat, posko di RT atau RW juga diminta membatasi warga yang bepergian dengan cara membatasi akses keluar masuk warga dari RT atau RW. 

"Jika ada banyak jalan masuk ke suatu wilayah, maka akan lebih baik jika akses masuk dan keluar dibatasi. Hanya satu atau dua pintu saja supaya mobilitas masyarakat pun semakin terkontrol," katanya. 

Hingga lebih dari satu pekan pelaksanaan PPKM Darurat, Heroe menyebut, tingkat kesembuhan untuk pasien COVID-19 di Kota Yogyakarta masih perlu ditingkatkan karena saat ini berada pada kisaran 66 persen. 

"Kondisi ini disebabkan kasus meningkat cepat sekali dalam dua hingga tiga pekan terakhir. Pasien rata-rata membutuhkan waktu sekitar dua pekan untuk sembuh sehingga diharapkan angka kesembuhan bisa meningkat dalam dua pekan mendatang," katanya. 

Sebelumnya, rata-rata angka kesembuhan pasien COVID-19 di Kota Yogyakarta mencapai 80 persen. Hingga Selasa (13/7) kasus aktif COVID-19 di Kota Yogyakarta tercatat 4.088 kasus setelah pada hari tersebut terjadi penambahan 290 kasus baru, 262 pasien sembuh dan 11 meninggal dunia.