YOGYAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan anggaran Rp19,3 miliar dalam rangka membangun hunian vertikal atau rumah susun (Rusun) untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di D.I Yogyakarta.
"Total anggaran untuk pelaksanaan pembangunan Rusun MBR Yogyakarta sebesar Rp19,3 miliar," kata Dirjen Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid, dalam siaran pers di Jakarta, dilansir Antara, Jumat, 10 September.
BACA JUGA:
Ia mengungkapkan bahwa Rusun MBR Yogyakarta tersebut, progres pembangunannya telah mencapai 57,54 persen dan ditargetkan selesai pada akhir bulan Oktober 2021.
Pembangunan Rusun untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Yogyakarta
Menurut dia, pembangunan tersebut diperlukan mengingat saat ini lahan untuk perumahan semakin terbatas dan Rusun dinilai dapat menjadi alternatif hunian bagi MBR.
"Saat ini kami tengah mendorong pembangunan hunian vertikal di D.I Yogyakarta berupa Rusun untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Kami ingin agar MBR juga bisa tinggal di hunian yang layak huni dengan biaya sewa yang terjangkau," katanya.
Khalawi menerangkan, program pembangunan Rusun dilaksanakan tidak hanya untuk MBR tapi juga untuk para ASN yang bertugas di daerah perbatasan, mahasiswa yang kuliah di perguruan tinggi dan santri di pondok pesantren.
Selain itu, ujar dia, Rusun yang dibangun oleh kementerian PUPR saat ini tidak hanya fokus pada mutu bangunan saja tapi juga telah dilengkapi dengan meubelair sehingga masyarakat dapat tinggal dengan nyaman dan tentunya layak huni.
"Pembangunan Rusun dilaksanakan berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR untuk membantu MBR memiliki rumah layak huni. Fasilitas di Rusun sekarang sudah lengkap dengan meubelairnya dan biaya sewanya juga sangat terjangkau," katanya.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Wilayah Jawa III, M Mulya Permana menjelaskan, lokasi pembangunan Rusun MBR dilaksanakan di Jalan Sidomulyo, Bener Tegalrejo, Kota Yogyakarta.
Rusun MBR di D.I Yogyakarta dibangun satu menara setinggi tiga lantai. Tipe hunian adalah tipe 36 sebanyak 44 unit. Setiap unitnya terdapat ruang dapur, toilet, kamar tidur utama dan kamar anak.
Sebagai informasi, pada tahun 2021 ini Ditjen Perumahan Kementerian PUPR sedang membangun sebanyak empat rumah susun di D.I Yogyakarta.
Selain Rumah Susun MBR, hunian lainnya adalah Rumah Susun Pondok Pesantren Tahfidzul di Kabupaten Kulon Progo, Rumah Susun Ponpes Ki Ageng Wonokusumo di Kabupaten Gunung Kidul dan Rumah Susun Ponpes Ora Ali di Kabupaten Sleman.
Artikel ini telah tayang dengan judul: Pembangunan Rusun untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah di Yogyakarta Beranggaran Rp19,3 Miliar, saatnya merevolusi pemberitaan!