Berita Kulon Progo: Gugus Tugas COVID-19 Kulon Progo Memastikan PTM Tidak Sebabkan Klaster
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati. (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pembelajaran tatap muka yang telah dilaksanakan di wilayah itu sejak awal Oktober 2021 tidak menyebabkan klaster penyebaran COVID-19 dipastikan oleh Gugus Tugas Penanganan COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Rabu mengatakan dari 54 sekolah, terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 94 siswa atau empat persen dari sampel yang ada sebanyak 2.221 siswa yang terdiri dari 55 SD, 11 SMP dan 28 SMA serta satu SLB yang tidak ada yang positif.

PTM Tidak Sebabkan Klaster

"Dari hasil skrining epidemiologi, kami tidak menemukan adanya penularan dari satu kasus ke kasus lain atau belum ada klaster sekolah dari kegiatan pembelajaran tatap muka," kata Baning.

Ia mengatakan dari sekolah yang dihentikan pelaksanaan PTM selama 15 hari, ada 19 sekolah, yakni 15 SD, satu SMP dan tiga SMA.

Kemudian yang diberhentikan PTM kelas saja ada 11 sekolah, yakni lima SD, dua SMP dan empat SMA, sedangkan lainnya sekolah masih melanjutkan pembelajaran tatap muka. Untuk tambahan kasus dari hasil pelacakan sudah terperiksana 976 sampel untuk tes antigenn yang semuanya negatif.

Untuk PCR hari pertama dan kedua, petugas menemukan dua kasus terkonfirmasi COVID-19, satu teman kelas dan satu anggota keluarga.

"Kami menduga terkonfirmasi positif satu kelas bukan karena tertular, tapi karena tidak tersampling. Kami melakukan pengambilan berdasarkan acak, tidak semua satu kelas dites, hanya 10 persen saja. Yang di rumah satu keluarga terkonfirmasi hasil tracing masih kami kaji apakah ada hubungan penularan ini atau tidak," katanya.

Baning mengatakan program surveilans PTM juga rencananya akan dilanjutkan pada Desember sesuai dengan prosedur yang dikeluarkan oleh Kemenkes. Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo masih melakukan evaluasi apakah program surveilans PTM bakal dilaksanakan pada Desember atau Januari 2022.

"Kalau pedoman Kemenkes, maka diupayakan untuk tahapan kedua. Ini tahap pertama 10 persen, lalu satu bulan berikutnya dari tatap muka selanjutnya juga dilakukan hal yang sama dengan sasaran sekolah yang belum dilakukan skrining," kata Baning yang dikutip VOI dari ANTARA.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Fajar Gegana mengatakan temuan kasus positif COVID-19 pada sejumlah siswa yang telah mengikuti kegiatan PTM di Kulon Progo menjadi tolak ukur penerapan protokol pencegahan penularan COVID-19 di wilayah itu.

"Kami harus lebih mengoptimalkan protokol pencegahan penularan COVID-19. Terlebih, nanti ada libur Natal dan tahun baru. Upaya sosialisasi kepada masyarakat akan kami tingkatkan agar kasus positif COVID-19 di Kulonprogo tidak melonjak tajam," katanya.