Warta Sleman: Bupati Sleman Meminta Warga Tidak Mudik Pada Libur Natal Dan Tahun Baru
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Foto ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Sejumlah kebijakan kepada warga Sleman, termasuk larangan mudik pada libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 dari dan ke Sleman untuk mencegah klaster penularan COVID-19 dikeluarkan oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo.

"Untuk menjaga situasi pandemi COVID-19 di Sleman agar tetap kondusif, warga Sleman yang perantau maupun yang di rantau diimbau agar tidak mudik saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Kegiatan silaturahmi masih bisa kita lakukan secara virtual. Mari jaga diri, lingkungan, saudara kita," kata Kustini Sri Purnomo di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,Senin.

Tidak Mudik Pada Libur Natal Dan Tahun Baru

Pemerintah sentra kembali akan mengetatkan pengontrolan} mobilitas masyarakat memasuki libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Hal itu dilaksanakan dengan menggunakan Pelegalan Pengontrolan Kesibukan Masyarakat (PPKM) Jenjang 3 untuk semua kawasan Indonesia akhir Desember sampai permulaan Januari.

Kebijakan itu dikenalkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dikala memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Mengantisipasi Potensi Peningkatan Kasus COVID-19 pada Libur Natal-Tahun Baru, secara daring, Rabu (17/11/2021).

Bupati Sleman juga meminta warga setempat tidak menggelar acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan pada saat pergantian tahun baru.

"Dalam rangka pengetatan ini, diimbau masyarakat tidak menggelar kegiatan yang berpotensi terjadi kerumunan dan penularan COVID-19. Jadi, akhir tahun tidak perlu ada pesta dan acara," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Menurut dia, Pemkab Sleman saat ini tengah berupaya maksimal menangani COVID-19 demi keamanan dan kenyamanan masyarakatnya. Upaya ini terlihat dari mulai turunnya angka kasus positif harian.

"Sebelumnya memang sempat naik karena klaster takziah dan home industri tahu. Tapi hal itu sudah berhasil kita tekan, dan tentu kita jadikan evaluasi agar tidak terulang lagi. Intinya kita masih akan sangat berhati-hati," katanya.

Kustini berharap, warga Kabupaten Sleman bisa terus menjaga kedisiplinan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.

"Saat ini penting bagi kita menjaga kesadaran kolektif untuk mencegah terjadi penularan selama pandemi COVID-19. Lebih-lebih penularan terjadi karena adanya intensitas sering bertemu dan interaksi masyarakat dengan skala besar," katanya.