Berita Kulon Progo: Pemkab Diminta Menyusun Rencana Induk Kantong PKL Kota Wates
Komisi II DPRD Kulon Progo melakukan rapat kerja dengan PT KAI, Dishub, dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian pada Rabu (9/3). (ANTARA

Bagikan:

YOGYAKARTA - Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Hamam Cahyadi meminta pemerintah setempat menyusun rencana induk kantong-kantong pedagang kreatif lapangan di Kota Wates dalam rangka mendongkrak pertumbuhan ekonomi di pusat kota.

Hamam Cahyadi di Kulon Progo, Rabu, mengatakan persoalan pedagang kreatif lapangan (PKL) di Stasiun Wates memberikan pelajaran bagi semua pihak tentang  pentingnya rencana induk kantong PKL di Kota Wates sebagai pusat ekonomi ekonomi masyarakat.

"Penataan terhadap PKL Stasiun Wates menjadi momentum bagi semua pihak, baik PT KAI maupun pemkab untuk berpikir strategis tentang keberadaan Stasiun Wates sebagai pintu gerbang dan akses moda transportasi di wilayah Kulon Progo, yakni pembuatan kantong PKL Kota Wates," kata Hamam.

Pemkab Diminta Menyusun Rencana

Menurut dia, pemkab perlu menyiapkan tata kota yang representatif guna mengoptimalkan peningkatan penumpang yang akan melalui Stasiun Wates untuk menangkap potensi ekonomi yang ada.

Beberapa langkah konkret ke depan untuk disiapkan adalah pembuatan rencana induk Stasiun Wates yang terintegrasi dengan UMKM center, kantong PKL, maupun kantor pemkab.

Kemudian, pemkab menciptakan Kantong PKL baru di Kota Wates. Sisi lain perlu ada penataan terhadap pusat usaha yang telah ada, seperti Pasar Wates, kios Terminal Wates, pusat perdagangan wates agar didesain menarik, bersih dan nyaman.

"Kami juga menagih janji pemkab pada saat penggusuran PKL di simpang lima dijanjikan mendapatkan tempat relokasi jualan, beserta fasilitas gerobak dagang. Kami juga meminta penataan simpang lima sebagai wajah Kota Wates," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Sementara itu, Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta Supriyanto dalam keterangan tertulisnya mengatakan relokasi para pedagang tersebut dilakukan sebagai upaya dari pihaknya untuk mempercantik area Stasiun Wates, sebab stasiun di Kabupaten Kulon Progo itu mulai ramai penumpang. Apalagi semenjak berjalanya KA Bandara YIA yang mendongkrak jumlah penumpang sampai 1.090 orang per hari.

Dari pendataannya total ada 13 pedagang yang selama ini menempati area depan Stasiun Wates. Ia pun mengaku pihaknya sudah memberikan biaya pembongkaran kepada para pedagang, serta membantu para PKL untuk mengangkut bekas bongkaran.

“Kegiatan sosialisasi sudah dilaksanakan semenjak Januari 2022, termasuk koordinasi dengan beberapa pihak di Kulon Progo untuk penataan lingkungan stasiun Wates,” katanya.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!