YOGYAKARTA - Komando Distrik Militer 0730/Gunung Kidul di Daerah Istimewa Yogyakarta, mencanangkan 18 desa di kabupaten tersebut sebagai Kampung Pancasila agar ideologi Pancasila tetap terjaga di tengah masyarakat supaya tidak tergerus perubahan zaman.
Komandan Distrik Militer 0730/Gunung Kidul, Letnan Kolonel Kavaleri Anton Wahyudo, di Gunung Kidul, Selasa, mengatakan, pencanangan Kampung Pancasila tidak hanya dilakukan di Gunung Kidul, tapi seluruh Indonesia.
Di Gunung Kidul ada 18 desa yang dicanangkan sebagai Kampung Pancasila yang mewakili 18 kecamatan seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Canangkan 18 Desa Sebagai Kampung Pancasila
"Pencanangan Kampung Pancasila menjadi upaya agar ideologi itu tetap terjaga di tengah masyarakat. Terutama dalam menjaga kerukunan di kehidupan sosial mereka," kata dia, saat penetapan Desa Baleharjo sebagai Kampung Pancasila.
Ia mengatakan kriteria desa dapat ditetapkan sebagai Kampung Pancasila dengan melihat desa sebagai implementasi nilai Pancasila dan penerapan Pancasila dalam kehidupan masyarakat, toleransi agama dan tidak ada konflik.
Dengan ditetapkan sebagai Kampung Pancasila, desa diharapkan mampu mewujudkan keberagaman sehingga dapat menciptakan suatu media pembelajaran dalam kehidupan masyarakat dan dapat menanamkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila.
"Semoga Kampung Pancasila Desa Baleharjo bisa sebagai embrio atau contoh untuk daerah lain di Gunung Kidul," katanya.
Sementara itu, Bupati Gunung Kidul, Sunaryanta, mengatakan masyarakat masih sangat kurang dalam pemahaman Pancasila meskipun secara materi sudah mencukupi, yang terpenting bagaimana aplikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial masyarakat. "Dengan perbedaan itu harus saling rukun dan mendukung," katanya.
Ia mengatakan ditetapkannya Desa Baleharjo sebagai Kampung Pancasila karena di desa tersebut merupakan kampung moderasi beragama, dengan kerukunan yang tercipta di tengah masyarakat multikultur atau heterogen, dan mampu beradaptasi dengan menjaga kerukunan dan kesatuan di tengah kerasnya penyebaran ideologi-ideologi dan proxy war.
Menurut bupati, predikat Kampung Pancasila menjadi tanggung jawab berat bagi pemerintah desa sebab diperlukan upaya agar Pancasila bisa diimplementasikan secara optimal ke warga.
"Kami berharap peran serta dan keaktifan masyarakat dalam memahami Pancasila sebagai ideologi negara. Terutama dalam menjalankan dan mewujudkan Pancasila yang sesungguhnya," harapnya.
BACA JUGA:
Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!