Berita Yogyakarta: Pemkot Yogyakarta Gulirkan Program Kampung Kembar
Logo Kampung Kembar Yogyakarta (ANTARA)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pemerintah Kota Yogyakarta menggulirkan program baru untuk mendorong pengembangan wilayah berbasis kampung, yaitu "Kampung Kembar", yang didasarkan pada kemiripan potensi di setidaknya dua kampung.

“Dalam program ini, beberapa kampung yang memiliki kemiripan potensi digandengkan atau digabungkan supaya bisa saling memberikan dukungan agar perkembangannya pun lebih pesat,” kata Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kota Yogyakarta Retnaningtyas di Yogyakarta, Kamis.

Sebagai pionir, terpilih tiga kampung yang digandengkan karena memiliki kemiripan potensi, yaitu pembinaan karakter anak melalui media bermain dan seni budaya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.

Ketiga kampung tersebut adalah Ratmakan, Gunung Ketur dan Keparakan. Kota Yogyakarta memiliki total 169 kampung dengan potensi yang beragam.

Gulirkan Program Kampung Kembar

Potensi yang dimiliki Kampung Keparakan adalah sanggar dolanan anak dan sanggar tari, sedangkan Ratmakan memiliki potensi sekolah tata krama, gamelan dan Sekolah Parade Senja. Kampung Gunung Ketur memiliki potensi Omah Kreatif Loji 16.

Ketiga kampung tersebut, lanjut Retnanintyas, memiliki fokus yang sama, yaitu pembentukan karakter anak, tetapi tidak semuanya memiliki fasilitas yang lengkap, sehingga butuh digandengkan supaya bisa saling mendukung.

“Bisa saja yang bermain gamelan adalah warga Gunung Ketur, tetapi geguritannya dari Ratmakan dan yang menari dari Keparakan. Bisa saling dukung,” katanya.

Pembentukan "Kampung Kembar" tersebut, lanjut dia, juga bisa dikembangkan sebagai tujuan wisata, khususnya wisata edukasi untuk siswa sekolah.

“Bisa untuk outbond. Jadi tidak perlu jauh-jauh ke luar kota, tetapi cukup pergi ke kampung yang ada di Yogyakarta saja,” katanya.

Pengembangan kampung sebagai tujuan wisata juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kampung tersebut.

Selain di ketiga kampung yang menjadi pionir, Retnaningtyas menyebut masih ada beberapa kampung kembar yang bisa dibentuk.

“Sedang kami petakan potensinya secara lebih mendalam. Ada banyak potensi unggulan yang mirip, misalnya kampung yang menjadi sasaran penataan kawasan sungai, penataan UMKM, kerajinan maupun agrowisata,” katanya.

Ia pun menyebut, lokasi kampung yang nantinya digandengkan karena memiliki kemiripan potensi tidak harus selalu saling berdekatan. “Tidak harus selalu berdekatan, tetapi akan lebih baik jika lokasinya berdekatan supaya lebih mudah dikembangkan,” katanya.

Program Kampung Kembar tersebut sudah diatur melalui Peraturan Wali Kota Yogyakarta Nomor 16 Tahun 2022.

Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!