YOGYAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika mengadakan pelatihan kewirausahaan untuk perempuan Women in DIgital Entrepreneurship (WiDE), sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi.
“Sesuai dengan pembahasan pada pertemuan Digital Economy Working Group (DEWG) di agenda G20, kemampuan digital dan literasi digital merupakan bagian penting dalam meningkatkan partisipasi kelompok rentan," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kominfo, Hary Budiarto, dalam siaran pers, Senin.
"Maka program Digital Talent Scholarship (DTS) percaya melalui peningkatan kedua keterampilan tersebut, kita akan mampu menjembatani kesenjangan digital, kesenjangan kecakapan digital, dan mengurangi ketidaksetaraan terutama di masa pemulihan krisis pandemi COVID-19," kata Hary Budiarto seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Kominfo Menggelar Pelatihan Wirausaha
Pelatihan Women in Digital Entrepreneurship (WiDE): #RecoverTogether with Digital Entrepreneurship diadakan pada Kamis (21/4), terbuka untuk pewirausaha perempuan berusaia 15-35 tahun. Pendaftaran dibuka pada 3-19 April di situs https://komin.fo/kartini.
Acara ini bertujuan meningkatkan kemampuan, keterampilan dan daya saing SDM di bidang teknologi informasi untuk mendukung transformasi digital dan meningkatkan ekonomi digital di Indonesia yang tangguh, berkembang secara berkelanjutan, dan inklusif.
Pemerintah ingin pelaku usaha mikro, kecil dan menengah menjadi bagian dari transformasi digital.
"Mereka tidak boleh luput dari pembahasan transformasi digital. Lewat Digital Entrepreneurship Academy (DEA) yang merupakan bagian dari program DTS, Kominfo berusaha mendorong agar perempuan menjadi sentral dalam pemuilhan ekonomi Sesuai dengan tema presidensi G20 kita untuk Pulih Bersama secara ekonomi," kata Hary.
Saat ini masih terdapat ketidaksetaraan digital antara laki-laki dan perempuan yang disebabkan faktor ekonomi, sosial, maupun budaya. Perempuan lebih rentan karena banyak beraktivitas di sektor paling terdampak pandemi, seperti ritel, perhotelan, dan UMKM.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudataan, Femmy Eka Kartika, dalam siaran pers yang sama menyatakan partisipasi perempuan dalam sektor ekonomi seperti UMKM sangatlah tinggi.
Mereka, menurut Femmy, menghadapi tantangn seperti keterbatasan akses pada pelatihan kewirausahaan, pemahaman teknologi digital yang masih minim dan kesulitan dalam mendapatkan akses permodalan.
"Pemerintah menyadari signifikannya peran kewirausahaan dalam mendukung perekonomian nasional. UMKM terbukti menjadi tulang punggung perekonomian kita. Dari jumlah usaha, hampir 99 persennya merupakan UMKM, yang mana sedikitnya 60 persen merupakan UMKM yang dikelola oleh perempuan," kata Femmy.
Women in Digital Entrepreneurship (WiDE): #RecoverTogether with Digital Entrepreneurship” akan dihadiri oleh Menteri Kominfo Johnny G. Plate, Menko PMK Muhadjir Effendy, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menparekraf Sandiaga Uno, Menteri Koperasi & UMKM Teten Masduki, serta Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid.
BACA JUGA:
Saatnya merevolusi pemberitaan di Jogja.Voi.id!