YOGYAKARTA - Rumah Sakit Pusat TNI AU (RSPAU) dr. S Hardjolukito menyelenggarakan Festival Sepak Bola Anak Kategori Usia kurang 10 tahun (KU-10) tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, guna menggairahkan kembali pembinaan sepak bola usia dini usai pandemi COVID-19.
Kepala RSPAU dr. S Hardjolukito Marsekal Pertama TNI Mukti Arja Berlian dalam sambutan Kick Off Festival Sepak Bola Anak KU-10 di Lapangan Sepak Bola Kompleks Sport Center RSPAU Yogyakarta, Sabtu, mengatakan festival sepak bola usia dini ini merupakan bentuk kepedulian yang diharapkan dapat menjadi pondasi awal bagi atlet sepak bola berprestasi.
"Sepak bola merupakan olahraga rakyat yang bukan hanya digemari di Indonesia namun juga dunia. Akan tetapi, sepak bola di Indonesia belum menunjukkan prestasi maksimal padahal punya potensi untuk melahirkan pesepakbola handal," katanya seperti yang dikutip VOI dari ANTARA.
Menggelar Festival Sepak Bola Anak Tingkat DIY-Jateng
Oleh karena itu, kata Kepala RSPAU, perlunya kerja keras bersama, salah satu di antaranya melalui pembinaan sepak bola usia dini yang berjenjang dan berkelanjutan, seperti yang digelar dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10 RSPAU Hardjolukito tersebut.
"Melalui festival sepak bola yang berjenjang dan berkesinambungan, harapannya dapat menarik minat dan bakat pesepakbola muda. Semoga melalui Festival Sepak Bola Anak ini lahir pesepakbola berbakat, yang dapat memajukan persepakbolaan di Indonesia," katanya.
Mukti Arja Berlian berpesan agar para pemain sepak bola tetap menjunjung tinggi sportivitas saat bertanding, bermain dengan senang hati, menghindari terjadinya cedera, dan menjadikan Festival Sepak Bola Anak ini sebagai wadah untuk mengembangkan potensi sepak bola.
Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa beberapa waktu lalu yang masih dalam rangkaian HUT rumah sakit tersebut, RSPAU dr. S Hardjolukito telah menggelar seminar nasional tentang pembinaan prestasi sepak bola nasional yang menghadirkan Ketua Umum PSSI, ahli gizi, serta akademisi.
Berdasarkan seminar nasional tersebut, kata dia, disimpulkan bahwa kita semua harus mulai melakukan pembinaan olahraga sejak usia dini, dan harus ditingkatkan terus, karena untuk melahirkan pesepakbola yang handal butuh waktu yang lama.
"Untuk mencetak seorang pemain sepak bola yang berprestasi atau tim berprestasi tidak semudah membalik telapak tangan atau dadakan, harus mulai usia dini, ini memang butuh waktu yang panjang, dan nanti kira kira setelah 10 tahun baru bisa kita lihat hasilnya," katanya.
Festival Sepak Bola Anak KU-10 yang digelar selama dua hari Sabtu dan Minggu (25 dan 26 Juni) tersebut diikuti sebanyak 32 tim dari DIY dan Jawa Tengah.
"Festival Sepak Bola Anak KU-10 tahun ini memperebutkan tropi bergilir dan total hadiah uang pembinaan sebesar Rp17 juta," katanya.