JOGJA – Manajemen PT Matahari Department Store Tbk dikabarkan akan kembali menutup 6 gerai dari 23 toko pada tahun 2021 ini. hal tersebut menyusul kerugian yang dialami perusahaan selama tahun 2020.
Perusahaan dengan kode emiten saham kode LPPF tersebut menorehkan kinerja buruk sepanjang tahun lalu. Salah satu faktor yang memengaruhi binis peritel milik Lippo Group tersebut adalah pandemi COVID-19.
Mengutip dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 2 Februari, LPPF telah menorehkan penjualan kotor mencapai Rp8,6 triliun (sepanjang tahun 2020). Nilai tersebut diketahui turun hingga 52,3% year on year (yoy) dari Rp18,03 triliun dibandingkan pada 2019.
Berapa Perolehan Laba Kotor dan Labar Bersih Matahari?
Kemudian, laba kotor LPPF juga turun 54% atau menjadi Rp2,82 triliun dari sebelumnya Rp6,12 triliun.
Selain itu, EBITDA (laba sebelum pajak) pengelola gerai Matahari juga mengalami penurunan Rp22 miliar jika dibandingkan tahun 2019 dengan raihan Rp2,21 triliun.
Dengan demikian, Matahari telah mencatat kerugian bersih Rp823 miliar pada 2020. Nilai itu jauh berbanding terbalik dari laba senilai Rp1,37 triliun di tahun 2019.
BACA JUGA:
Perlu diketahui, Matahari Dept Store telah mengoperasikan 147 toko pada tahun 2020. Namun pada kuartal IV mereka telah menutup 4 gerai yang dinilai tidak menguntungkan.
Dengan demikian, terjadi 25 penutupan gerai Matahari selama tahun. Sementara itu, 23 toko dari 147 toko kini berada dalam daftar pantauan.
Selain kerugian Matahari Department Store, ikuti berita dalam dan luar negeri lainnya hanya di VOI, Waktunya Merevolusi Pemberitaan!