YOGYAKARTA - Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Yogyakarta menargetkan penetapan pusat industri kecil menengah favorit di setiap kawasan di kota ini bisa dijalankan pada akhir 2021.
"Penetapan ini tidak boleh dilakukan secara gegabah. Harus benar-benar dicermati dan dipastikan bahwa industri tersebut akan mampu berkembang dan menjadi unggulan di wilayah tersebut," kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Sabtu.
BACA JUGA:
Salah satu langkah yang kini dilakukan, lanjut Tri Karyadi, adalah mereview dan memberikan penyuluhan serta edukasi di masing-masing wilayah yang menjadi calon sentra industri kecil menengah (IKM) unggulan.
"Jangan sampai saat sudah ditetapkan sebagai sentra IKM unggulan, ternyata tidak mampu berkembang dengan baik," katanya dilansir VOI dari ANTARA.
Ada puluhan IKM unggulan di Yogyakarta
Sebelumnya, Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta sudah memetakan sebanyak 29 sentra IKM unggulan di Kota Yogyakarta di antaranya sentra industri makanan berupa sentra tahu di Kecamatan Mantrijeron dan sentra bakpia di Kecamatan Ngampilan.
Selain itu, ada pula sentra industri farmasi atau obat tradisional yaitu jamu tradisional di Kelurahan Kricak dan Kelurahan Rejowinangun, sedang sentra industri tekstil berada di Kelurahan Tahunan dengan produk unggulan batik jumputan dan pakaian jadi berupa industri blankon di Kelurahan Patangpuluhan serta sentra kerajinan kulit dan alas kaki di Kelurahan Keparakan dan sentra aluminium di Kelurahan Sorosutan.
Penetapan sentra IKM unggulan di tiap wilayah tersebut akan menjadi lampiran dari Rencana Pengembangan Industri Kota (RPIK).
"RPIK ini akan kami ajukan sebagai perda melalui prolegda pada 2022. Naskah akademiknya sudah siap tinggal melakukan diskusi dan kajian-kajian," katanya.
RPIK akan menjadi acuan dan payung hukum pembangunan industri kecil menengah di Kota Yogyakarta.