YOGYAKARTA - Mata uang kripto mulai banyak diadopsi dalam sistem perekonomian oleh banyak negara, salah satunya El Salvador mengadopsi Bitcoin. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov melihat mata uang kripto akan sangat bernilai di masa depan.
Melansir Bitcoin News, Lavrov menilai bahwa aset-aset digital tersebut akan sangat. Rusia dikabarkan melakukan dedolarisasi atau tindakan untuk mengganti dolar Amerika Serikat sebagai standar nilai mata uang (currency valuation). Langkah tersebut menawarkan pandangan Rusia terkait masa depan uang kripto.
BACA JUGA:
Lavrov percaya bahwa mata uang kripto bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan utang antarnegara.
Mata Uang Kripto Akan Berperan Penting di Masa Depan
“Saya pikir waktunya pasti akan tiba ketika cryptocurrency akan memainkan peran yang sangat signifikan, menempati segmen yang sangat signifikan dalam penyelesaian internasional,” kata Lavrov.
Dedolarisasi yang dilakukan Rusia menunjukkan pernyataan politiknya yang kuat, secara tidak langsung mereka mengatakan bahwa Rusia bisa bertahan tanpa dolar.
Rusia berupaya mencari cara guna menyelesaikan masalah pembayaran internasional. Luvrov mengatakan pihaknya masih mempertimbangkan penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan bilateral.
“Kami berusaha untuk semakin mengandalkan mata uang lain. Tentang mata uang nasional dalam hal perdagangan bilateral dengan mitra kami – dengan China, anggota SCO lainnya, sejumlah negara lain...” kata Menteri Luar Negeri Rusia itu.
Pada awal Juni ini, Anton Siluanov selaku Menteri Keuangan Rusia melaporkan Dana Kekayaan Nasional berencana membuang dolar untuk mata uang lain. Dana berjumlah lebih dari 600 miliar dolar AS itu bakal digunakan untuk mendukung investasi berbasis yuan dan euro.
Tidak hanya itu, Rusia juga menilai mata uang kripto sebagai bagian penting dalam strateginya ke depan, sebagaimana yang dilaporkan Bitcoin News.