YOGYAKARTA - Pengunjung Pasar Rakyat Argosari Kecamatan Wonosar, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menurun hingga 50 persen akibat 12 pedagang terkonfirmasi COVID-19, ditambah dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat sejak 3 Juli 2021.
Kepala Administrasi Pasar Kemantren Wonosari Sularno di Gunung Kidul, Rabu, mengatakan ada pedagang pasar yang terkonfirmasi COVID-19 dan saat ini, menjalani isolasi mandiri.
BACA JUGA:
Pengunjung Pasar Argosari Gunung Kidul
Selain itu, adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dari 3-20 Juli, pedagang yang berjualan bukan kebutuhan pokok memilih menutup los atau kiosnya.
"Pengunjung Pasar Argosari turun hingga 50 persen, terutama pada 03.00-05.00 WIB. Saat ini, pengunjungnya turun hampir separuhnya," jata Sularno yang dikutip VOI dari ANTARA.
Ia mengatakan saat ini, mayoritas pengunjung langsung menuju lantai II, yang diprioritaskan untuk pedagang kebutuhan pokok sehari-hari. Namun itu juga tidak seramai biasanya.
"Penurunan tersebut menandakan masyarakat juga memahami aturan PPKM Darurat ini. Pada sisi lain, penurunan pengunjung ini dimudahkan dalam hal pengawasan dengan adanya penurunan itu.Tapi bukan berarti lepas tangan, karena setiap hari sejak pagi kami rutin memantau dan mengingatkan pelaku hingga pengunjung pasar," katanya.
Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta mengatakan ada penurunan pergerakan masyarakat secara umum. Adapun penurunannya mencapai 16 persen dibanding sebelum penerapan PPKM Darurat.
Ia mengharapkan masyarakat lebih mematuhi aturan pembatasan tersebut. Apalagi pemerintah pusat meminta pergerakan masyarakat lebih diturunkan lagi ke kisaran 30 persen.
"Tetap harus saling mengingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan, ini tugas kita bersama," kata bupati.