Berita DIY Hari Ini: Pemda Diminta Bentuk Tim Khusus Jaga Keberlangsungan Museum
Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman di Jalan Bintaran Wetan, Kota Yogyakarta

Bagikan:

YOGYAKARTA - Badan Musyawarah Musea (Barahmus) Daerah Istimewa Yogyakarta meminta Pemda DIY menjaga keberlangsungan operasional museum di daerah ini dengan membentuk tim khusus.

Ketua Umum Barahmus DIY Ki Bambang Widodo saat dihubungi di Yogyakarta, Selasa, menuturkan tim itu diperlukan karena dari 38 museum di DIY, 22 di antaranya dalam kondisi memerlukan bantuan untuk bertahan dan beroperasi kembali sebelum aktivitas parwisata kembali dibuka.

"Ada 22 (museum) yang memerlukan bantuan. Satu di antaranya dalam kondisi kritis bahkan berencana tutup permanen," kata Bambang.

Bentuk Tim Khusus Jaga Keberlangsungan Museum

Menurut dia, 22 museum di DIY membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah karena dikelola oleh perorangan atau swasta. Sedangkan 16 museum lainnya adalah milik pemerintah pusat, pemda, serta universitas.

Sebelummya ada 29 museum di DIY yang mencoba beroperasi di tengah pandemi, namun kemudian museum yang tersebar di Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Sleman itu tutup kembali sejak PPKM Darurat pada 3 Juli 2021.

Museum yang dikelola perorangan atau swasta, menurut dia, memiliki kondisi keuangan yang menipis bahkan sebagian tidak memiliki kas karena sama sekali tidak menerima pemasukan.

Padahal untuk tetap bertahan, seluruhnya membutuhkan biaya operasional seperti perawatan koleksi, menggaji juru pelihara museum, hingga petugas keamanan.

"Ada juga yang sudah memberhentikan 35 karyawannya dan telah memberikan pesangon," kata dia yang enggan membeberkan nama museum yang dimaksud yang dikutip VOI dari ANTARA.

Oleh sebab itu, ia berharap Pemda DIY mampu memastikan keberlangsungan museum dengan terlebih dahulu membentuk tim khusus yang bertugas memetakan kondisi masing-masing museum.

Tim itu, menurut dia, bisa beranggotakan forum komunikasi museum kabupaten/kota dengan Dinas Kebudayaan DIY sebagai sektor pemimpin.

"Mereka nantinya bisa menanyakan kira-kira masing-masing museum kekurangannya apa. Tentu bantuan tidak mesti sama," kata dia.

Bambang berharap saat aktivitas pariwisata di DIY kembali dibuka, seluruh museum yang menyimpan beragam benda-benda bersejarah dan bernilai budaya di DIY dapat kembali beroperasi.

Jika tidak menjadi perhatian khusus, ia khawatir museum di DIY akan tutup permanen karena tidak mampu lagi merawat koleksi benda bersejarah dan bernilai tinggi.

"Jangan sampai koleksinya bagus, hebat, bernilai tetapi karena tidak bisa mengelola karena kepentingannya harus tetap hidup akhirnya ya koleksinya dikalahkan. Kalau (koleksi museum) sampai berpindah ke luar negeri yang rugi kan kita sendiri," ujar Bambang.