Berita Sleman: Pemkab Bersama Bea Cukai Menyosialisasikan Cukai Tembakau
Pemkab Sleman bersama Bea Cukai sosialisasi cukai tembakau yang dikemas dalam pertandingan sepak bola persahabat di Stadion Tridadi Sleman, antara PS Pemda dengan PS Tirta Marta Yogyakarta, Senin 20 September 2021

Bagikan:

YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta,  dengan Bea Cukai Yogyakarta menyosialisasikan cukai tembakau, yang dikemas dalam perlombaan sepak bola pertemanan di Stadion Tridadi Sleman, antara PS Pemda dengan PS Tirta Marta Yogyakarta, Senin.

Sosialisasi itu dijalankan secara seketika oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.Danang Maharsa mengatakan bahwa aktivitas sosialisasi cukai tembakau yang dikemas dalam wujud perlombaan sepak bola ini yakni salah satu program yang bisa diselenggarakan dari pengembalian cukai tembakau Kabupaten Sleman pada tahun 2021.

Bersama Bea Cukai Menyosialisasikan Cukai Tembakau

"Pada tahun ini, Sleman mendapatkan pengembalian cukai tembakau dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp1,6 miliar yang juga akan dimanfaatkan untuk sosialisasi dalam berbagai program," katanya.

Menurut dia, salah satu program tersebut yakni yang dikemas dalam pertandingan persahabatan ini dan juga dalam bentuk program bantuan kepada masyarakat tidak mampu terutama buruh pabrik dan petani tembakau.

"Sosialisasi dimaksudkan untuk menambah pengetahuan, wawasan dan mencegah terjadinya pelanggaran terhadap cukai tembakau ilegal sehingga turut serta membantu mengoptimalkan penerimaan negara di sektor cukai tembakau," katanya yang dikutip VOI dari ANTARA.

Kepala Seksi Penyuluhan Layanan Informasi Kantor Bea Cukai Yogyakarta, Joko Santoso mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi tersebut merupakan salah satu upaya menyeimbangkan persepsi kontradiksi yang ada di masyarakat.

"Ada sebuah asumsi mengenai tembakau sebagai sebuah bahan baku dengan persepsi yang kontradiktif di masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, hal ini harus diseimbangkan melalui sosialisasi bagaimana tembakau yang kemudian menghasilkan dan memberikan pendapatan bagi daerah.

"Dikembalikan lagi kepada masyarakat melalui kegiatan positif olahraga, seni, kebudayaan dan lainnya," kata Joko.